Perseteruan antara Netanyahu dan pemerintahan Biden kian meningkat

Estimated read time 2 min read

WASHINGTON (Antara) – Media Axios melaporkan pada Rabu (19/6) mengutip para pejabat AS bahwa kepala Otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, telah meningkatkan permusuhan dengan pemerintah AS yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden.

Axios mengatakan hal itu dapat mengalihkan perhatian dari pekerjaan diplomatik untuk menghindari perang dengan Hizbullah di perbatasan Lebanon-Israel.

Laporan tersebut mengatakan pemerintahan Biden khawatir bahwa hubungan yang tampaknya tidak stabil antara Amerika Serikat dan Israel dapat melemahkan otoritas Israel di wilayah tersebut.

Situasi ini berpotensi menenangkan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Iran.

Gedung Putih marah dengan sikap Netanyahu awal pekan ini ketika ia merilis video yang menuduh Amerika Serikat menahan bantuan keamanan ke negara tersebut.

Namun, AS mengatakan mereka hanya memiliki satu bom seberat 2.000 pon (907 kg) yang diyakini Israel dapat digunakan di Jalur Gaza yang padat penduduknya.

Gedung Putih menanggapi tuduhan Netanyahu dengan memutuskan untuk membatalkan pertemuan tingkat tinggi AS-Israel pada Kamis ini yang seharusnya membahas ancaman dari Iran dan Lebanon, kata laporan itu.

Penasihat Gedung Putih Amos Hochstein, yang telah terlibat dalam pekerjaan diplomatik di Lebanon selama berbulan-bulan, bertemu dengan Netanyahu pada hari Selasa untuk memberi pengarahan kepadanya tentang percakapan dengan para pejabat Lebanon dan mendiskusikan cara-cara menghindari perang.

Namun, para pejabat AS mengatakan kepada Axios bahwa pertemuan itu “kotor” karena Hochstein dan Duta Besar AS untuk Israel Jack Lew menyalahkan sebagian besar pertemuan tersebut atas kesalahan Netanyahu dalam menangani krisis dan pernyataan seruan mendadak kepada Amerika Serikat untuk menjauhkan senjata dari Israel.

Para pejabat AS yakin krisis antara Netanyahu dan Washington dapat menyebabkan ketidakstabilan lebih lanjut di AS dan melemahkan upaya menghindari perang regional, kata laporan itu.

Sumber: Sputnik

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours