Persoalan larangan hijab di RS Medistra telah selesai

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin mengatakan persoalan larangan berhijab bagi calon pegawai RS Medistra, Jakarta Selatan, sudah teratasi.

Kata ini ‘mengerti’ (kata hijab). Insya Allah ini juga menjadi kabar baik bagi umat Islam yang ingin bekerja sebagai tenaga medis di RS Medistra, kata Thamrin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu di Jakarta. Padahal, lanjutnya, Direktur (Direktur) RS Medistra Agung Budisatri membolehkan dan memberikan kemaslahatan bagi muslimah yang berhijab, tentunya dengan pakaian yang ditentukan oleh manajemen RS Medistra. Menurut dia, manajemen RS Medistra dan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menggelar rapat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta di ruang rapat Komisi E DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, Jumat (6/9). Kunjungannya dimaksudkan untuk memperjelas dan menyelesaikan persoalan pelarangan berhijab bagi calon perempuan staf RS Medistra. Baca juga: RS Medistra menegaskan tidak ada diskriminasi terkait penggunaan hijab. Rapat harus mendapat informasi yang benar. Karena banyak harapan dari kelompok PKS yang menanyakan masalahnya, ujarnya.

Dengan penyelesaian permasalahan ini, kita berharap tidak ada tindakan diskriminatif terhadap warga negara yang mendukung keberagaman dan Pancasila sebagai dasar negara. “Kami juga mengapresiasi sanksi yang diberikan manajemen RS Medistra terhadap pegawai yang melakukan pembicaraan diskriminatif,” kata Thamrin. Direktur RS Medistra Agung Budisatri menjelaskan, pihaknya menjelaskan hal tersebut kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI dan MUI Pusat terkait kontroversi tersebut. “Kami akan melakukan perbaikan, dengan model pakaian dan tanpa batasan dalam berhijab, sehingga tidak ada perselisihan di bawahnya,” ujarnya. Baca juga: RS Medistra kendalikan proses rekrutmen karena larangan calon berhijab. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Puskesmas DKI Jakarta, dr Savitri Handajana mengucapkan terima kasih kepada tim PKS yang menginisiasi pertemuan dengan pihak RS ini. Medistra, agar kedepannya segala kontroversi yang ada dapat terpantau oleh manajemen medis.

“Mudah-mudahan ini menjadi respon masyarakat luas terhadap pengawasan yang dilakukan RS Medistra,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours