Pertagas jajaki kerja sama LNG Hub Terminal Arun dengan Korea Selatan

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (ANTARA) – PT Pertamina Gas, bagian dari Subholding Gas PT Pertamina (Persero), menjajaki peluang bisnis jangka panjang pada konferensi Dialog Maritim Bilateral (BMD) Indonesia-Korea Selatan ke-4 di Busan pada 12-13. Juni 2024.

Pertamina Gas (Pertagas) berkesempatan memaparkan prakiraan bisnis terminal LNG Lok Sumawi Arun pada pertemuan tersebut, kata Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Gas Agung Indri Pramantyo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu. Aceh.

Agung menjelaskan prospek usaha anak perusahaan Pertagas, Perta Arun Gas (PAG) yang menjadi penyedia jasa pengolahan migas yang berdaya saing di industri global melalui pengembangan infrastruktur hub LNG.

Lebih lanjut Agung menjelaskan, hub LNG Arun terletak pada jalur pelayaran internasional yang strategis antara sumber pasokan dan permintaan LNG. Hal ini menjadikan Arun ideal untuk operasi massal. Selain itu, status Arun sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) memberikan peluang bagi PAG sebagai hub LNG terbesar di Asia.

Pertahanan rudal balistik antara Indonesia dan Korea Selatan merupakan kerja sama maritim yang dilaksanakan kedua negara melalui penandatanganan nota kesepahaman kerja sama maritim pada 16 Mei 2016.

Pada latihan pertahanan rudal balistik Korea Selatan-Indonesia yang keempat, kedua negara sepakat untuk lebih memperluas kerja sama di bidang maritim. Salah satunya melibatkan sektor energi, dimana studi bersama sedang dilakukan mengenai penggunaan rig/anjungan lepas pantai Pertamina untuk penangkapan ikan, penyimpanan karbon, dan regasifikasi LNG.

Dalam kesempatan tersebut, Pertagas juga menandatangani nota kesepahaman dengan Korea Maritime and Ocean University Alliance (KMOUC) mengenai pengembangan infrastruktur gas alam dan LNG.

“Untuk implementasinya akan dilakukan kajian bersama untuk mempersiapkan kajian teknis dan komersial terhadap potensi pengembangan tersebut,” tambah Agon.

Dialog yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Investasi (Kemenko Marves) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kemenkeu) Korea Selatan ini merupakan platform penting bagi kedua negara untuk membahas masalah-masalah kelautan yang mendesak dan mencari solusi bersama yang inovatif. dan berkelanjutan. Kerja sama ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi bagi kedua negara, namun juga mendukung upaya global dalam melindungi ekosistem laut.

Delegasi Indonesia yang menghadiri Pertahanan Rudal Balistik Keempat dipimpin oleh Jody Mahathir, Wakil Sekretaris Kedaulatan Maritim dan Koordinasi Energi Kementerian Koordinator Kelautan dan Perikanan. Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bappenas, BMKG, Pelindo dan Pertamina Group yaitu PT Pertamina (Persero), Pertamina Hulu Energi, Pertamina International Shipping dan Pertamina Gas.

Di kesempatan lain, Ketua Asosiasi Gas Indonesia Aris Mulya Azof mengatakan, Pertamina Gas berharap aset dan terminal Arun dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis, termasuk mengubah Arun menjadi terminal hub LNG dan LPG.

Ia mengatakan, prospek gas alam ke depan sangat bagus. Gas alam akan menjadi sumber energi transisi, dan gas alam cair akan mendominasi domestik dan regional.

“Peran Arun yang lokasinya sangat strategis akan memberikan keunggulan kompetitif. Fleksibilitas lokasi dan operasional di ZEE juga memberikan nilai tambah bagi Arun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours