Pertamina Gelar Sosialisasi Seputar AJP 2024, Ada Delapan Kategori Lomba

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) resmi menyelenggarakan Pertamina Journalism Awards (AJP) 2024. Pertamina siap menerima jurnalisme terbaik dari praktisi media di seluruh dunia.

Perseroan menggelar pembukaan dan pelatihan AJP 2024 di Hotel Indonesia Kempinski WIB, Jakarta, Rabu sore (31 Juli 2024). Pembukaan kompetisi ini menghadirkan Juri Nasional Maman Suherman dan Pemenang Terbaik AJP Tahun 2022 dan 2023. Tema AJP tahun ini adalah ‘Inspiring Acceleration’.

“Saya selalu percaya bahwa jurnalis adalah salah satu harapan kita untuk menghadapi kisruh informasi yang luar biasa dan memberikan kejelasan kepada kita,” kata Maman.

AJP 2024 merupakan kelanjutan dari acara pers tahunan BUMN, kata Fudger Joko Santoso, Vice President Corporate Communications Pertamina. Hal ini merupakan penghargaan kepada media yang telah menciptakan jurnalisme berkualitas bagi publik. Kompetisi tahunan ini sekaligus dalam rangka HUT Pertamina ke-67 pada Desember 2024.

Tim komunikasi sering membantu Pertamina menyebarkan informasi yang bermanfaat, kata Fudger. Kegiatan tersebut akan meningkatkan kerja sama kedua negara. Jadi, ada situasi win-win.

“Karena tidak bisa dipungkiri, rekan-rekan jurnalis juga membantu kami,” ujarnya.

AJP tahun ini merupakan kompetisi jurnalistik tahunan Pertamina yang ke-21, kata Fudger. Jurnalis cetak, online, elektronik, dan jurnalis foto dapat berpartisipasi dalam AJP 2024. Syaratnya, karya jurnalistik tersebut harus dimuat di media massa dalam jangka waktu satu tahun terhitung 6 November 2023 hingga 31 Oktober 2024.

Berbeda dengan AJP sebelumnya, lanjut Fudger, AJP tahun ini memiliki delapan kategori kompetitif yang terbagi dalam dua pilar: bisnis dan non-bisnis. Pilar usaha meliputi empat jenis pekerjaan, yaitu karya tulis (media cetak dan online), karya televisi, karya radio, dan karya esai foto. Begitu pula dengan pilar non-komersial yang terbagi dalam empat kategori yaitu karya tulis (media cetak dan online), karya televisi, karya radio, dan karya esai foto.

Untuk kolom bisnis, jurnalis bisa menulis tentang kinerja dan operasional Pertamina dari hulu hingga hilir, jelasnya. Kemudian inovasi dan digitalisasi, transisi energi dan energi ramah lingkungan, ekspansi bisnis, dan lainnya. Sedangkan pilar non-bisnis adalah dukungan Pertamina terhadap Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) atau CSR, pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), olahraga dan sektor lainnya.

“AJP tahun ini ada peningkatan kategori. Kita berharap tidak hanya bisnis saja, karena mungkin sudah banyak yang tahu. Tapi dari sisi non-bisnis kita ingin tingkatkan. Kita ingin program kita bisa bisa melihat teman-teman kita di luar juga,” kata Fudger.

Ia mengatakan, pemilu AJP 2024 akan dilakukan di 10 provinsi mulai dari Aceh hingga Papua secara bertahap. Pemenang akan mendapatkan sertifikat dan uang tunai ratusan juta rupee, serta kursus jangka pendek di luar negeri bagi pemenang terbaik. Seluruh karya AJP dinilai secara obyektif dan independen oleh dewan juri yang terpercaya dan profesional di bidangnya masing-masing.

Pada acara kick-off AJP ini, Pertamina memperkenalkan para pemenang Best of the Best sebelumnya di AJP untuk berbagi pengalaman dengan praktisi media peserta secara offline dan online di seluruh Indonesia. Pengalaman memenangkan kompetisi dan pengalaman mengikuti kursus jangka pendek di luar negeri menjadi pendorong media untuk mengikuti AJP 2024.

Dalam operasinya, Fudger menjelaskan, pembahasan terkait Pertamina tidak hanya soal migas. Ada beberapa garis yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat. Ini bisa menjadi rekor yang harus diperhitungkan oleh jurnalis.

“Pertamina banyak memberikan dampak positif langsung terhadap perekonomian masyarakat,” ujarnya. Jadi kami ingin tumbuh secara berkelanjutan sebagai AJP dan terus berlanjut (tahun ke tahun).

Ada empat pilar publikasi Pertamina pada tahun 2024. Pertama adalah pengelolaan ketahanan energi nasional, kemudian transisi energi dan energi baru terbarukan (EBT), program keberlanjutan dan keberlanjutan lingkungan, sosial, tata kelola (ESG), dan terakhir Go Global, khususnya bagaimana perusahaan memperluas produk atau jasa energi di pasar internasional.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours