Pertamina IHC ungkap pembangunan BIH capai 80 persen

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Operator rumah sakit pemerintah, PT Pertamina Bina Medika IHC (Indonesia Healthcare Corporation) mengatakan pembangunan Rumah Sakit Bali Mayiko (BIH) sudah mencapai 80 persen.

“Saat ini pengerjaan konstruksinya sudah mencapai 80 persen,” kata Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC Lia G Partakusuma dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, rumah sakit yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur Bali ini diharapkan dapat berdiri dan mulai beroperasi pada bulan Maret atau kuartal pertama tahun 2025.

“Maret 2025 untuk grand opening. Mohon doanya,” ujarnya.

Disebutkan, 10 persen dokter asing akan bekerja di rumah sakit yang dikelola Pertamina IHC itu.

Ia juga mengatakan telah menjalin kerja sama dengan laboratorium Singapura untuk mengirimkan informasi guna meningkatkan standar layanan dan kualitas rumah sakit.

Lia mengatakan, proses rekrutmen dokter asing dilakukan secara hati-hati. Selain itu, rumah sakit tersebut terletak di kawasan ekonomi khusus sehingga persyaratannya diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan.

Jadi tidak ada yang datang tiba-tiba langsung, kita semua mengikuti aturan yang berlaku, imbuhnya.

Pelayanan medis yang ditawarkan di BIH meliputi perawatan onkologi, kardiologi, onkologi, stroke, gastrologi dan ortopedi.

BIH memiliki luas sekitar lima hektare yang berada di KEK Kesehatan Sanur yang total luasnya mencapai 41,26 hektare.

Pemerintah berharap dengan lokasi yang berada di KEK Kesehatan dapat meningkatkan perekonomian dan meningkatkan fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia.

Berdasarkan data Dewan Nasional KEK, pada tahun 2030, sekitar 4-8 persen masyarakat Indonesia atau sekitar 123 ribu hingga 240 ribu orang yang sebelumnya mencari bantuan ke luar negeri, diharapkan mendapat bantuan di negara asalnya, yakni di BIH.

Secara nominal, pada tahun 2045, perkiraan total pengiriman devisa akan mencapai Rp 86 triliun, dan pertambahan devisa pada periode yang sama akan mencapai Rp 19,6 triliun.

Dewan Nasional KEK juga menyebut KEK Kesehatan Sanur memiliki investasi sebesar Rp 10,2 triliun yang seharusnya menyerap banyak tenaga kerja.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours