Pertamina Patra Niaga harap PITSA jadi prototipe anak usaha

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (Antra) – Komisaris Utama Pertamina Patra Niaga Ago Siahriel berharap Pertamina International Timor S.A. (PITSA) dapat menjadi prototipe anak perusahaan Pertamina Patra Niaga di Timor-Leste, dan mengembangkan pasarnya sendiri.

Usai melaksanakan evaluasi, Dewan Pengawas mengapresiasi capaian kinerja pada semester I tahun 2024. Dengan kinerja yang baik tersebut, diharapkan PITSA dapat menjadi prototype anak perusahaan Pertamina Patra Niaga dan meningkatkan penjualan serta pasar dapat terus meningkat. tumbuh di Timor Leste,” demikian pernyataan Kejaksaan Agung. di Jakarta pada hari Senin.

Indonesia menyediakan kebutuhan energi Timor-Leste melalui PITSA, katanya.

PITSA merupakan salah satu dari sembilan anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga yang resmi beroperasi sebagai badan usaha lokal di Timor Leste pada tahun 2015.

Struktur kepemilikan saham PITSA terdiri dari 50% PT Pertamina Patra Niaga, 45% PT Pertamina Retail dan 5% mitra lokal Timor Leste 4-Concorcio Timor Progreso (4-CTP).

“Pertamina telah memasok kebutuhan energi Timor Leste sejak pembangunan terminal BBM Dili pada tahun 1984,” ujarnya.

Dengan cara ini, Pertamina memenuhi kebutuhan energi Timor Leste pada masa transisi.

Pasokan energi termasuk petrokimia seperti BBM, LPG, avtur dan aspal untuk pengerasan jalan dalam kondisi aman.

Termasuk aspek keselamatan kerja bagi pekerja Pertamina di PITSA, kata Ego Siahriel saat meninjau langsung unit operasional PITSA di Timor Leste.

Menurutnya, melalui PITSA, Pertamina Patra Niaga melaksanakan kegiatan operasional distribusi bahan bakar Pertmax (RON 92), Pertdiesel, Avtur, pelumas, dan produk petrokimia.

Saat ini, PITSA mengoperasikan satu terminal bahan bakar di Dili, satu stasiun bahan bakar di Bora, satu stasiun bahan bakar di Bukura, satu stasiun bahan bakar di Metout, satu stasiun bahan bakar di Metao, Airport and Aircraft Service (ADIPS) Komoro dan satu stasiun bahan bakar LPG curah (SPBE). ) di Tiber Dos.

Dengan supply point dari unit operasional Pertamina Patra Niaga seperti Surabaya, Kupang dan Atapupu di Indonesia hingga anak perusahaan dagang di Singapura yaitu Pertamina International Marketing & Distribution (PIMD) Pte Ltd, ujarnya.

Rata-rata pasokan bahan bakar Pertamina di Timor Leste mencapai 5.854 kiloliter (KL) per bulan. Sedangkan LPG mencapai 28 metrik ton (MT) per bulan, dan pasokan ke Avtoor sebanyak 140 KL per bulan. Untuk pelumas, pengapalannya mencapai 11 KL per bulan.

Pada kesempatan yang sama, Dewan Komisaris Ego dan Pertamina Petra Nyaga juga mengapresiasi para pekerja di bandara, gudang, SPBU, dan terminal bahan bakar.

“PITSA juga menekankan pentingnya mengedepankan aspek keselamatan atau kesehatan, keselamatan, keamanan dan lingkungan (HSSE) dalam kehidupan dan budaya karyawan sehari-hari. Termasuk pemeriksaan fasilitas dan layanan serta tanggap darurat,” ujarnya, termasuk melakukan simulasi. latihan.”

Plt Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Heppi Vulansari mengatakan, Pertamina Patra Niaga dan anak perusahaan terus memperluas produk bahan bakar dan pelumas berkualitas, termasuk pengoperasian SPBU dan gudang di luar negeri.

“Sebagai Sub Holding Pertamina yang menjalankan jaringan bisnis pemasaran, kami terus berupaya untuk berekspansi dan go global. Hal ini dilakukan dengan membuka peluang produk-produk berkualitas Pertamina dapat menembus pasar luar negeri lebih luas,” kata Happy.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours