Pertamina tanam 2.000 mangrove dukung dekarbonisasi

Estimated read time 3 min read

Surabaya (ANTARA) – Pertamina Patra Niaga bekerja sama dengan Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna dan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur menanam 2.000 pohon bakau di Pantai Sendang Biru Malang dalam rangka memperingati Bulan Lingkungan Hidup Sedunia.

Plt Pengelola Terminal Terpadu Surabaya Andita Dodi Risnata dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Selasa, mengatakan agenda Reklamasi Lahan, Desertifikasi, dan Konfrontasi Kekeringan, “Bumi Kita. Masa depan kita” adalah agenda harian perusahaan.

“Kami menerapkan jadwal penanaman mangrove secara rutin di perusahaan kami. Tahun 2023 kami tanam di Surabaya dan tahun 2024 kami tanam di Pantai Sendang Biru Malang. Indonesia,” kata Andita.

Area Manager Comm, Rail & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan, kegiatan penanaman mangrove ini selain untuk menjaga lingkungan, juga mewakili bisnis perusahaan negara sebagai mitra dekarbonisasi.

“Pada tahun 2024, Pertamina Patra Niaga diberikan mandat untuk mengelola perdagangan karbon. Oleh karena itu, kegiatan penanaman pohon (mangrove) ini kami lakukan sebagai pionir solusi bisnis ramah lingkungan,” kata Ahad.

Perdagangan karbon mempunyai gagasan bahwa perusahaan yang kegiatan industrinya mengeluarkan CO2 wajib membeli kredit karbon di pasar karbon.

Satu kredit karbon setara dengan satu ton CO2. Kredit karbon akan diberikan untuk upaya restorasi lingkungan, termasuk penanaman pohon, upaya pengurangan emisi pada produk dan proses pembuatannya, serta upaya restorasi lingkungan lainnya.

“Pertamina Patra Niaga sebagai one stop solution partner bagi industri, selain menjual energi (BBM dan LPG) untuk kebutuhan industri, juga menawarkan upaya carbon offsetting di bidang tersebut seperti penanaman pohon dan teknologi penangkapan karbon,” kata Ahad. . .

Ahad menjelaskan, upaya penanaman mangrove ini juga merupakan bagian dari proyek Pertamina Forest sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam menerapkan aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG) di perusahaan. Hal ini juga berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin (13), yaitu mengambil tindakan terhadap perubahan iklim, serta perlindungan, restorasi dan dukungan ekosistem darat (15).

“Seiring dengan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil dan industri yang terus berkembang, emisi gas rumah kaca terus meningkat,” katanya.

Oleh karena itu, menurutnya, dekarbonisasi sangat penting untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Operasi dekarbonisasi yang dilakukan Pertamina merupakan langkah penting yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim.

“Dengan meningkatkan efisiensi energi, menggunakan energi terbarukan, kami berharap dapat menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” kata Ahad.

Sementara itu, Deputi Koordinator Pengendalian Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur, Niniek Herawati, mengatakan pihaknya menaruh perhatian terhadap konservasi mangrove karena mampu mengurangi gas rumah kaca lima kali lebih baik dibandingkan tanaman hutan lainnya.

“Terima kasih sebesar-besarnya kepada Pertamina yang telah menanam 2.000 pohon mangrove di lokasi ini dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan khususnya mangrove,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours