Pertanyakan Program Tapera, Buruh: Ada Jaminan Enggak Dikorupsi?

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Serikat pekerja menyikapi Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang dicanangkan pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2024 beberapa waktu lalu. Buruh mempertanyakan peluang korupsi dalam manajemen Tapela.

“Kalau uang rakyat malah dikuasai pemerintah, yang jadi pertanyaan apakah ada jaminan tidak dikorupsi,” kata Ketua Partai Buruh Saeed Iqbal, Kamis (6/6) di Jakarta Pusat. Juni 2024).

Pak menjelaskan. Saeed juga menyebutkan bahwa terdapat sejumlah besar kasus korupsi yang dilakukan pemerintah dalam pengelolaan keuangan. Ia juga tak ingin uang hasil pemotongan Tapela tercemar.

“Korupsi yang terjadi di Asaburi juga merupakan korupsi besar-besaran. Para pekerja tidak rela membiarkan uang ini begitu saja.

Lebih lanjut, Syed Iqbal juga mengatakan, sumbangan yang diberikan kepada Tapera berasal dari potongan pendapatan pengusaha dan gaji pekerja. “Pemerintah tidak menyumbang, tapi mengelola uang rakyat. 2,5% diambil dari gaji buruh dan 0,5% dari pengusaha. Bagaimana kontribusi pemerintah?”

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons pemotongan gaji buruh dan swasta sebesar 3% akibat tabungan Tapera. Jokowi menegaskan aturan tersebut harus diperhatikan.

“Semuanya diperhitungkan seperti biasa dalam kebijakan baru. Tentu juga dipertimbangkan masyarakat, apakah mampu, sulit atau tidak,” kata Jokowi usai menghadiri acara peresmian Ensor. Istra Senayan, Jakarta, Senin 27 Mei 2024.

Jokowi mencontohkan kebijakan BPJS. Awalnya banyak respon dari masyarakat. Tapi begitu dimulai, masyarakat bisa merasakan manfaatnya, katanya.

“Mirip BPJS sebelumnya, kami disibukkan dengan hal lain selain gratis BPI 96 juta.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours