Perubahan Iklim Memperparah Penyebaran Flu Burung di Seluruh Dunia

Estimated read time 2 min read

BEIJING – Penyebaran virus flu burung H5N1 yang sangat mematikan pada hewan kini telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Seperti yang dilaporkan Science Alert, virus ini telah ditemukan di setiap benua kecuali Oseania, dan PBB menyebutnya sebagai “pandemi zoonosis global”.

Kemampuan H5N1 menginfeksi lebih dari 350 spesies burung dan hampir 60 spesies mamalia menjadikannya ancaman serius. Unggas air yang bermigrasi seperti bebek, angsa, dan burung camar sangat rentan terhadap berbagai virus flu burung.

Yang mengkhawatirkan, unggas air yang terinfeksi H5N1 seringkali tidak menunjukkan gejala. Hal ini memungkinkan mereka membawa dan menyebarkan virus ke spesies lain, termasuk mamalia, melalui jalur migrasi mereka. Pergerakan unggas air secara global ini memungkinkan penyakit ini menyebar dengan cepat dan virus terus beradaptasi, sehingga meningkatkan genetika dan virulensinya.

Para ilmuwan percaya bahwa perubahan iklim memainkan peranan penting dalam penyebaran flu burung yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.

Perubahan iklim telah menyebabkan pergeseran jalur migrasi burung, membawa mereka ke daerah baru dan meningkatkan kontak dengan spesies lain.

Kenaikan permukaan laut juga menyebabkan burung kehilangan habitat aslinya, memaksa mereka berkonsentrasi di wilayah yang lebih kecil dan meningkatkan risiko penyebaran virus.

Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan badai sempurna bagi penyebaran flu burung. Penting untuk dicatat bahwa manusia juga dapat tertular flu burung melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau melalui kontak dengan sekretnya yang terkontaminasi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours