Pesenam Kayla Nemour menang dramatis untuk Aljazair

Jakarta (ANTARA) – Pesenam Aljazair Kylia Nemours meraih kemenangan menakjubkan untuk negaranya di Olimpiade Paris 2024 setelah tampil memukau (5/8).

Sebuah laporan AFP pada hari Senin mengatakan Nemours tidak mendapat tempat di skuad Prancis karena alasan medis, dan menyebut kemenangan itu sebagai sebuah kejutan.

Karena keinginannya untuk meraih kejayaan Olimpiade, gadis berusia 17 tahun itu mewakili negara ayahnya, Aljazair.

“Saya memasang medali Olimpiade sebagai screen saver di ponsel saya. Saya pikir saya akan mengubahnya ke aslinya,” kata Nemours.

Dia mencetak 15.700 poin untuk mengalahkan kompetisi terbesarnya di lapangan, juara perak dan dunia Qiu Qiyuan (Tiongkok) dan peraih medali perunggu Sunisa Lee (AS).

Sementara Nemours berdiri di podium teratas di Paris, tim senam Prancis tampil buruk di kandang sendiri, karena tidak ada satu pun atlet wanita yang mencapai final peralatan.

“Sepertinya agak rumit. Setelah bertanding melawan pesenam putri tim Prancis, saya jelas merasa kasihan pada mereka. Tapi ini sebuah kompetisi,” kata Nemours.

Lahir di Indre-en-Loire di Perancis tengah, Nemours mengembangkan minat pada senam sejak usia dini dan segera ditemukan oleh pasangan pelatih Perancis Marc dan Gina Chirilchenko.

Namun, tiga tahun lalu, setelah lonjakan pertumbuhannya di usia 13 tahun, ia tumbuh 14 cm dalam satu tahun, menyebabkan masalah tulang yang memerlukan dua operasi lutut.

Nemours sedang menunggu lampu hijau, tetapi Federasi Prancis bersikeras melakukan pemulihan bertahap.

Kebuntuan pun terjadi dan Nemours dicoret dari tim Prancis.

“Tentu saja saya marah, saya sedih, saya tidak mengerti, menurut saya itu tidak adil,” ujarnya.

“Tetapi pelatih saya mengatakan jika Anda tidak bisa melakukan itu, pergilah ke arah lain, selalu ada cara lain. Timnas Aljazair berbahagia bisa meraih medali ini. “Ini medali pertama bagi Afrika dan saya bangga memberikan mereka medali seperti itu,” tambahnya.