Peta tidak cakup Tepi Barat, Palestina tuduh Israel kolonial dan rasis

Estimated read time 2 min read

Ramallah, Palestina dlbrw.com – Palestina pada Selasa mengecam keras pemimpin Israel Benjamin Netanyahu karena menggunakan peta yang diambil dari Tepi Barat.

“Peta Netanyahu menunjukkan legitimasi agenda kolonial dan rasis dari pemerintah sayap kanan ekstremis,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan.

Pemimpin Israel berdiri di depan peta digital Tepi Barat seukuran dinding pada Senin (2/9).

Palestina mengecam tindakan tersebut sebagai aneksasi yang jelas atas wilayah yang diduduki Tel Aviv.

“Netanyahu terus dan berulang kali menggunakan peta yang merupakan bagian dari negara yang menduduki Tepi Barat, secara terbuka dan terbuka mengakui kejahatan kolonial rasis ini, dan mengabaikan legitimasi internasional dan keputusannya, keinginan untuk perdamaian dan perjanjian internasional,” kata kementerian tersebut.

“Ini jelas merupakan tantangan bagi upaya internasional untuk mengakhiri perang penghancuran diri dan pengungsian serta memulihkan proses perdamaian berdasarkan solusi dua negara,” tambahnya.

Kementerian Luar Negeri menekankan bahwa penggunaan peta oleh Netanyahu, yang tidak mencakup Tepi Barat, mencerminkan “kebijakan kolonial ekspansionis rasis yang diterapkan dalam pandangan dunia terbuka”.

“Kami sangat terganggu dengan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional ini, terutama karena pendudukan melakukan kejahatan paling serius terhadap rakyat kami, sebagai manifestasi praktis dari upaya mereka untuk mengabaikan rakyat Palestina dan hak-hak nasional mereka yang adil dan sah,” katanya. ditambahkan .

Sejak 7 Oktober 2023, ketegangan meningkat di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza.

Setidaknya 670 orang tewas dan lebih dari 5.600 orang terluka dalam tembakan Israel di Tepi Barat, menurut laporan Palestina.

Dalam keputusan penting pada tanggal 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama sepuluh tahun atas tanah Palestina adalah tindakan ilegal dan menuntut evakuasi seluruh permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours