Petaka Judi Online: Ketika Nyawa Suami Melayang di Tangan Istri Tercinta

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Game online dengan pemberian reward instan dan atraksi seru ibarat kecanduan yang bisa merenggut siapa saja. Di balik kebahagiaan sesaat, tersembunyi kegembiraan online ada bahaya besar yang bisa “menghancurkan” rumah, seperti yang terjadi pada pasangan polisi Brigadir FN (istri) dan Brigadir RDW (suami) di Mojokerto, Jawa Timur. 

Statusnya sebagai suami dan ayah dari tiga orang anak kecil tidak menyurutkan niat Brigadir RDW untuk berjudi online. Brigjen FN marah dengan kebiasaan suaminya menghabiskan uang rumah untuk mobil van, padahal tunawisma tidak ditemui. Brigadir FN akhirnya membunuh Brigadir RDW pada Sabtu (8/6/2024). 

Pasalnya, Anda sering mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang yang seharusnya digunakan untuk menghidupi ketiga anak Anda. Maaf, ini digunakan untuk bermain online, kata Kabid Humas Polda Jawa, Dhani. Dirmanto di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (6/9/2024).

Brigadir RDW mendapat perawatan medis di RSUD Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto karena mengalami luka bakar 96 persen. Namun nyawanya tidak bisa diselamatkan. Ia meninggal pada Minggu (6/9/2024) pukul 12.55 WIB.

Brigadir FN telah menjadi tersangka Bareskrim Polda Jatim. Brigadir FN didakwa melakukan kekerasan dalam rumah tangga.

Kasus Brigadir FN dan Brigadir RDW dinilai menjadi pukulan telak bagi opini masyarakat tentang bahaya perjudian online. Perjudian online tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat berdampak buruk pada kehidupan rumah tangga, bahkan berujung pada tragedi seperti yang menimpa Brigadir FN dan RDW.

Menurut psikolog forensik Reza Indragiri Amriel, permasalahan tersebut sangat mengkhawatirkan. Bukan karena kekerasan dalam rumah tangga yang menyebabkan kematian suaminya, tapi juga karena kecanduan internetnya yang tertangkap polisi.

“Kekerasan dalam rumah tangga, khususnya pembunuhan, merupakan hal yang serius. “Yang menurut saya lebih mengkhawatirkan adalah kecanduan internet aparat kepolisian,” kata Reza Indragiri saat dihubungi Republika.co.id, Senin (10/6/2024).

Reza mengatakan persoalan ini patut menjadi perhatian utama Polri. Apalagi, sejauh ini institusi Polri disebut-sebut akan menindak tegas perjudian online. Sedangkan di sisi lain, member sendiri justru kecanduan judi online.

“Semakin banyak masyarakat yang kecanduan judi online, maka semakin besar pula penurunan kualitas kerja polisi bagi masyarakat,” kata Reza.

Apa itu postpartum blues? Lanjutkan membaca >>

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours