Petani cabai Sleman lakukan gerakan peduli inflasi

Estimated read time 2 min read

Sleman (ANTARA) – Petani cabai di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan gerakan khawatir terhadap inflasi dan stabilitas harga dengan menanam cabai di lahan sekitar 250 hektar.

“Kabupaten Sleman mendapat alokasi pengembangan cabai tahun 2024 dari Ditjen Hortikultura seluas 250 hektare,” kata Pj Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Suparmono di Sleman. , pada hari Minggu.

Menurut dia, gerakan tanam cabai bertujuan untuk memantapkan pasokan dan stabilitas harga cabai menjelang hari raya keagamaan dan menjelang Tahun Baru 2025.

“Alokasinya disalurkan ke 13 Kapanewon (kabupaten) melalui 13 kelompok tani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan/KEP) senilai Rp 2,7 miliar berupa sarana produksi cabai yakni.

Dikatakannya, bantuan Ditjen Hortikultura ditujukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di tingkat petani, pedagang, dan konsumen agar harga dan pasokan stabil dan tidak terjadi kenaikan harga yang menyebabkan inflasi tinggi.

“Waktu tanam pengembangan cabai ditetapkan pada bulan Juni sampai dengan November, karena pada akhir tahun 2024 dan Tahun Baru 2025 biasanya harga sedang tinggi dan pasokan sangat berkurang sehingga pasokan dan harga cabai aman untuk semua,” Dia. dikatakan.

Suparkono mengatakan, selain berupaya menjaga stabilitas pasokan dengan meningkatkan produksi, produsen cabai juga bisa memproduksi cabai yang sehat sesuai kebutuhan pasar, baik kuantitas maupun kualitas.

Juara Cabai Nasional Sleman, Ardhi Prasetyo Wibowo, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sleman atas dukungannya kepada produsen cabai dengan bantuan insentif yang sangat mendukung iklim usaha cabai di Sleman, baik dari sisi produksi maupun pemasarannya.

Menurutnya, hingga saat ini lelang cabai Sleman yang diselenggarakan oleh Gabungan Petani Hortikultura Puncak Merapi dan beberapa kelompok tani afiliasinya, menjadi barometer perkembangan harga cabai di tingkat nasional dan menjadi sentra praktis pemasaran produk hortikultura yang lain. distrik.

“Komitmen petani dalam memasarkan cabai dan sayur mayur menjadi daya tawar petani Sleman yang menguntungkan petani Sleman,” ujarnya.

Dikatakannya, dengan pola tanam yang terencana, Kabupaten Sleman menjadi salah satu sentra cabai nasional karena persediaan selalu tersedia.

“Hal ini membuat kabupaten lain bekerjasama dalam penyediaan cabai dengan Kabupaten Sleman,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours