Pezeshkian: Iran ingin damai, namun akan tanggapi Israel dengan keras

Estimated read time 2 min read

Doha (ANTARA) – Presiden Iran Massoud Pezeshkian, Rabu (2 Oktober) mengatakan Iran menginginkan perdamaian tetapi akan merespons dengan keras jika Israel membalas serangan rudal Teheran.

“Jika Israel membalas, tanggapan kami akan lebih keras,” kata Pezeshkian pada konferensi pers di Doha saat menghadiri KTT Dialog Kerja Sama Asia (ACD).

Ia mengatakan, ”Kami sangat menentang pertumpahan darah. Kami selalu berkata: kami menginginkan perdamaian, kami menginginkan perdamaian. Kami tidak ingin pertumpahan darah terjadi di negara mana pun. Namun, Israel bersikeras melakukan hal itu.”

Pezeshian menyoroti pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran oleh Israel, dan mengatakan bahwa tindakan rezim Zionis mendorong Iran untuk merespons.

“Tidak ada negara atau partai yang bisa menerima ini,” katanya. Tidak ada wilayah yang bisa berkembang dan sejahtera di bawah bayang-bayang perang.”

Dia melanjutkan: “Saya menyerukan kepada Barat: tarik Israel kembali, Anda menempatkan Israel sebagai pusat kawasan ini. Anda juga bertanggung jawab atas pertumpahan darah ini.’

Pezeshkian juga menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan Qatar guna mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan.

“Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memperkuat dan memperkuat hubungan kami dengan Qatar,” katanya.

Dia menggambarkan pembicaraan dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani sebagai pembicaraan yang sangat konstruktif yang bertujuan untuk mencapai perdamaian regional dan kepentingan bersama, dan mengumumkan bahwa Iran dan Qatar telah meningkatkan kerja sama dalam perdagangan, energi dan keamanan.

Al Thani juga membahas situasi tegang di wilayah tersebut.

“Kami melihat meningkatnya ketegangan akan berdampak negatif pada semua orang. Mengurangi ketegangan ini adalah prioritas utama kami,” kata Al Thani sambil berdiri di samping Pezeshkian.

Dia menambahkan: “Kami telah mencapai kesepakatan untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan ibu kotanya di Yerusalem. Solusi lain akan berakhir dengan kegagalan.”

Pezeshkiyan tiba di Doha pada pagi hari untuk kunjungan dua hari, kunjungan pertama sejak menjabat pada bulan Juni.

Kunjungan presiden Iran terjadi beberapa jam setelah Iran meluncurkan serangkaian rudal ke Israel pada hari Selasa, termasuk 180 rudal, menurut perkiraan Tel Aviv. Serangan tersebut mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, kerusakan harta benda dan penutupan wilayah udara Israel, sehingga memaksa jutaan orang di wilayah Zionis mencari perlindungan.

Iran mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas pembunuhan Haniyeh dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah yang dilakukan Israel, serta pembantaian Tel Aviv di Jalur Gaza dan Lebanon.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours