PGN Amankan Pasok Gas Dari PJBG Blok Cepu dan Blok Muriah

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan Pertamina EP Cepu untuk pasokan gas dari Blok Cepu dan Perbaikan ke PJBG dan Saka Energi Muriah. Ltd akan memasok gas dari Blok Cheap. Penandatanganan tersebut dilakukan pada acara IOG Supply Chain & National capacity Summit 2024 (IOG SCM Summit) di Jakarta Convention Center, Rabu, 14 Agustus 2024. PGN diwakili oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Usaha Rosa Permata Sari disaksikan Menteri Komunikasi. Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko.

Industri minyak dan gas (migas) sangat penting bagi perekonomian, sehingga perlu dilakukan eksplorasi sumber daya/sumber daya yang dimilikinya untuk meningkatkan pertumbuhan pembangunan. Dalam hal ini, pemerintah, SKK Migas, asosiasi perdagangan, serta pemangku kepentingan lainnya berperan dalam perbaikan rantai pasok.

Menteri Gabungan Kelautan dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, peluang gas besar ditemukan di IDD, Sulawesi Selatan, yang bisa tumbuh hingga 20 TCF. Selain itu, sejumlah potensi gas juga ditemukan di Masela dan Andaman. “Tergantung bagaimana kita mengelola ini bersama-sama, bagaimana kita bersinergi dan kita harus mempunyai orang-orang yang mampu mengelola ini,” ujarnya dalam keynote speaker pada pembukaan Konferensi IOG SCM pada Rabu (14/08). . ). /2024).

Luhut juga menjelaskan, ada tiga kunci strategi untuk menjamin ketahanan energi yang seimbang di Indonesia, dan salah satu kuncinya adalah penggunaan pasokan dalam negeri.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif juga mengatakan pengembangan industri migas Tanah Air akan memperkuat rantai pasok, mengurangi ketergantungan impor, serta mempercepat pengiriman barang dan jasa. Selain itu, perkembangan pasokan yang ada akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian negara.

Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto berharap pembahasan pada IOG SCM Conference ini dapat dilakukan untuk memperkuat industri hulu migas dan memastikan produknya tidak hanya efisien tetapi juga mampu beradaptasi dengan pasar global.

Ketiga kekhawatiran pemerintah dan otoritas tersebut juga berdampak pada PGN. Dengan hadirnya PJBG Blok Cepu, PGN akan tetap mengelola jaringan gas (jargas) Lamongan yang sebelumnya mendapat pasokan gas dari Madura Offshore beralih ke distribusi dari Jambaran Tiung Biru (JTB). Volume gas yang disalurkan sebesar 0,2 MMSCFD hingga tahun 2029 atau hingga berakhirnya produksi gas bumi dari Lapangan JTB.

Selain itu, dengan adanya perubahan PJBG Blok Muriah, PGN juga mendapat kesepakatan peningkatan volume kontrak Lapangan Kepodang, Wilayah Kerja (WK) Muriah sebesar 5.000 BBTU. Jadi total kontraknya 19.000 BBTU. Pendistribusian dan pemanfaatan gas bumi dari Lapangan Kepodang kini disalurkan PGN untuk memenuhi kebutuhan sektor ketenagalistrikan dan industri tanah air.

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, “Pemanfaatan gas bumi dalam negeri untuk kepentingan bangsa merupakan hal yang sangat kami pedulikan. Melalui kemitraan antara PGN dengan pemerintah dan unit penyerapan gas bumi, kami bersinergi untuk meningkatkan energi dalam negeri. kunci serapan gas adalah ketersediaan infrastruktur” dengan terintegrasinya infrastruktur jawa tengah terbukti meningkatkan penggunaan gas. alam sekitar kawasan infrastruktur dampak penggunaan gas dapat membaik perekonomian daerah dan nasional.”

“PGN berkenan untuk terus menambah jumlah pelanggan, sehingga tambahan volume yang diperoleh akan memberikan peran bagi PGN dalam pengembangan layanan dan keterjangkauan gas bumi khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” tambah Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis. Rosa Permata Sari.

Saat ini jumlah pelanggan PGN di Jawa Tengah dan Jawa Timur sebanyak 160 ribu pelanggan yang meliputi pelanggan domestik, kecil, komersial, industri, dan listrik. Jumlah orang yang menggunakan gas alam diperkirakan akan meningkat.

“Dengan ditandatanganinya kedua PJBG tersebut diharapkan dapat mendorong PGN untuk meningkatkan akses pasarnya. Pemanfaatan sumber pasokan dalam negeri dari Cepu dan Muriah diperuntukkan bagi pengguna gas dalam negeri di sektor dalam negeri,” diharapkan agar nilai tambah gas bumi dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh setiap sektor”, pungkas Rosa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours