PHE OSES Berdayakan Mitra Binaan di Kepulauan Seribu

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Visnu Hindadari, Direktur Regional Subholding Upstream Jawa Pertamina, membawahi Program Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat atau lebih dikenal Community Involvement and Development (CID) yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES ). ). Kepulauan Seribu, Jumat (2/8/2024). Tiga program utama yang dikunjungi antara lain Pelaut Keras, Seribu Asa dan Tiga Perisay.

Bersama General Manager (GM) PHE OSES dan manajemen, Direktur Regional Jawa berkesempatan berinteraksi langsung dengan personel kunci setempat termasuk penggerak program atau nelayan dan kader Posyandu, serta nelayan yang membantu penyediaan peralatan penangkapan ikan. “Tujuan dari program CID ini adalah untuk menggali potensi lokal yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat lokal secara berkelanjutan,” kata Jawa Visnu Hindadari, Direktur Regional Pulau Kelapa Dua Kepulauan Seribu, di siaran pers.

Sebagai perusahaan hulu migas yang beroperasi di Kepulauan Seribu, kata Visnu, pihaknya, PHE OSES, berkomitmen menjaga keberhasilan dan tanggung jawab terhadap 3 dimensi kehidupan di sekitar wilayah operasi berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. SDGs), khususnya pada tiga dimensi kehidupan masyarakat sekitar.

Pertama, dalam hal peningkatan kesejahteraan dan kemampuan kelompok nelayan, PHE OSES mencanangkan Program Pelaut Berkelanjutan yang artinya “Peningkatan Pendapatan Nelayan yang Mandiri, Ramah dan Berperikemanusiaan Dari Awal Analisis Potensi Lokal Tahun 2022 Berkelanjutan”. Desa Program Pelaut terus memberikan rumpon kepada Balai Konservasi (SPKP), bantuan modal untuk jasa penyiapan perangkap dan modal kepada Warung Serba Ada (Waserda).

Sementara itu, di bidang kesehatan, Perseroan melalui program unggulannya Seribu Asa mendukung program pemerintah dalam mencegah stunting dan memperbaiki gizi buruk pada anak balita di Kepulauan Harapan, Kepulauan Kelapa, dan Panggang. Sebanyak 57 bayi terbantu dengan mengonsumsi makanan pokok dengan kandungan gizi seimbang dan vitamin untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal.

Dan yang ketiga, pada aspek lingkungan hidup, PHE OSES berupaya mendukung mitigasi dan konservasi perubahan iklim dengan fokus pada perbaikan kondisi lingkungan yang rusak dan konservasi tukik (telur penyu). “Sejak tahun 2019, sudah lebih dari 130.000 tukik yang dilepasliarkan melalui program Tiga Perisai, termasuk 350.012 tukik,” tambah Wisnu.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan, Perseroan juga menggandeng nelayan sebagai pelestari lingkungan. PHE OSES memberikan 25.000 bibit mangrove kepada 52 nelayan. Jumlah bibit mangrove totalnya mencapai 130 ribu sejak tahun 2019. Selain itu, PHE OSE memberikan pelatihan kepada nelayan untuk meningkatkan rehabilitasi terumbu karang. 

Masih dalam bidang isu konservasi, PHE OSES telah memulai program budidaya kerang secara besar-besaran di Taman Nasional Kepulauan Seribu. Kima merupakan biota laut yang berbentuk cangkang besar dan masuk dalam Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Bentuknya mirip cangkang, namun memiliki ukuran yang besar.

Dalam kesempatan yang sama, Visnu menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak baik pemerintah maupun masyarakat yang telah mendukung, bekerjasama dan berperan aktif dalam program CID PHE OSES. “Kami berkomitmen untuk mengembangkan dan menjaga lingkungan hidup bermitra dengan masyarakat, untuk terus berinovasi dan berupaya melanjutkan program-program yang sudah ada, serta mencari peluang baru untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,” kata Wisnu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours