Pintu Masuk Gua Raksasa di Bulan Berhasil Ditemukan

Estimated read time 2 min read

JAKARTA: Misi penjelajahan luar angkasa memasuki babak baru dengan ditemukannya pintu masuk gua raksasa di bulan. Kawah yang terletak di wilayah Mare Tranquilitatis ini terbentuk dari pintu air dan kini dapat diakses dari permukaan bulan.

Ada lebih dari 200 kawah di permukaan bulan tempat bebatuan dan tanah jatuh ke dalam retakan dalam yang tidak diketahui.

Seperti dilansir Greek Reporter, Senin (12/8/2024), Leonardo Carrera, ilmuwan Universitas Trento menjelaskan, penemuan tersebut merupakan pintu masuk ke bagian misterius bulan. Kawah tersebut menjanjikan eksplorasi masa depan oleh manusia dan robot untuk mempelajari lebih lanjut tentang masa lalu vulkanik bulan.

Bulan dulunya tertutup oleh lautan luas batuan cair, yang kemudian mendingin sehingga membentuk kawasan gelap dan datar seperti saat ini. Para ilmuwan telah lama percaya bahwa, seperti Bumi, Bulan mungkin juga memiliki fitur vulkanik lainnya, seperti tabung tombak.

Tabung lava terbentuk ketika aliran timbal mendingin ke luar, membentuk cangkang keras. Di dalamnya, lahar panas mengalir seperti cairan yang mengalir melalui tabung.

Saat lava mengalir keluar, terowongan tersebut kosong. Terowongan ini dapat menyebabkan rongga seperti ruang magma atau gua.

Menurut Carr, terdapat banyak bukti di permukaan bulan yang menunjukkan adanya tabung tombak bulan. Bukti menarik datang dari kawah bulan – kawah berbentuk elips yang terbentuk bukan karena tumbukan melainkan oleh tanah longsor di bawah tanah.

Lebih dari 200 gambar kawah diambil di bulan. Para ilmuwan percaya bahwa lubang-lubang ini dapat berfungsi sebagai jendela ke langit, memperlihatkan terowongan seperti gua di bawah.

Carror dan timnya, termasuk ilmuwan Lorenzo Bruzzone dari Universitas Trento, bertujuan untuk mengetahui apakah mungkin memetakan gua tersembunyi di bulan menggunakan teknologi radar dari orbit.

Untuk menguji gagasan ini, tim menggunakan metode yang dikenal sebagai radar sintetis (SAR) di dua sistem terowongan bumi: satu di Lanzarote, Spanyol, dan yang lainnya di Sumur Barhout di Yaman. Lokasi tersebut dipilih karena mirip dengan kondisi di bulan.

Dengan menggunakan data SAR, para ahli membuat gambar 3D dari sistem gua di dekat pintu masuknya, membantu memahami bagaimana teknologi tersebut dapat diterapkan ke bulan.

Carrer mengatakan fitur gua yang mereka identifikasi dari situs tersebut cocok dengan pengukuran yang dibuat oleh para ahli di lapangan. Tim kemudian menerapkan teknik yang sama untuk menjelajahi gua-gua di bulan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours