Pj Gubernur Bey Machmudin Tegaskan Jurusan IPA/IPS SMA Masih Berlaku di Jabar

Estimated read time 2 min read

BANDUNG – Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machamudin menegaskan, mata pelajaran IPA, IPS, dan bahasa di SMP Jabar tetap berlaku pada tahun ajaran 2024.

Sebelumnya, penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa merupakan penerapan kurikulum mandiri.

Penghapusan kursus-kursus tersebut baru akan dilakukan setelah adanya keputusan resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Terkait penghapusan ini, kata Bay, pada tahun ajaran baru 2024, seluruh sekolah menengah di Jabar masih memiliki kursus IPA, IPS, dan bahasa. Di jurusan ini mahasiswa masih mempelajari mata pelajaran pilihannya.

Sedangkan karena tidak ada sosialisasi (dari Kemendikbud), hari ini berjalan seperti biasa, kata Bay, Rabu (24/7/2024).

Berdasarkan hasil rapat pimpinan dengan Kepala Dinas Pendidikan Jabar (Disdik Jabar), Bay menegaskan belum ada sosialisasi lebih lanjut terkait penghapusan peminatan sains, IPS, dan bahasa.

Bahkan, kata Bey, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadim Makarim pun mengakui, menghilangkan peminatan di tingkat sekolah menengah bukanlah hal yang mudah.

“Tadi tidak ada sosialisasi yang dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Menteri juga mengatakan bahwa penerapannya tidak mudah. Jadi kita tunggu saja,” ujarnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Jabar Ade Afrindi mengaku belum mendapat informasi lengkap dari Kemendikbud soal tata cara penghapusan departemen dan apa saja penggantinya.

“Menurut teman-teman KCD (cabang pelayanan), sampai kemarin belum ada sosialisasi. Kami masih menunggu keputusan akhir dari pemerintah pusat,” kata Ade.

Meski belum mendapat rincian lengkap, Ade memastikan timnya akan bersama-sama mengkaji dan membahas teknis pelaksanaannya di seluruh sekolah menengah di Jabar.

“Isinya akan kita bahas dalam pertemuan minggu ini dan seterusnya. Kita analisa lagi bagaimana implementasinya,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Standar Kurikulum Nasional dan Penilaian Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Anindito Adetomo mengatakan kebijakan tersebut diterapkan secara bertahap mulai tahun 2021.

Lanjutnya, pada tahun ajaran 2024/2025, tingkat penerapan kurikulum mandiri SD, SMP, dan SMP/SMK mencapai 90-95 persen. Spesialisasi sekolah menengah otomatis dihapuskan dan siswa kini dapat bebas memilih mata pelajaran sesuai minatnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours