Bandarlampung (ANTARA) – Penjabat Gubernur Lampung Samsudin meminta Bulog Lampung terus menjaga stabilitas harga beras dan gabah di tingkat petani guna meningkatkan kesejahteraan petani di kabupatennya. “Selain cadangan pangan yang harus dijaga, upaya menjaga stabilitas harga juga harus dilakukan di tingkat petani. Jangan sampai petani merugi jika harga beli beras di bawah normal,” kata Samsudin, di Bandarlampung, Selasa. Ia mengatakan, menjaga harga beras dan gabah di tingkat petani tetap stabil dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani pada musim panen padi serta mengendalikan inflasi daerah sehingga perekonomian daerah tetap terjaga.
Oleh karena itu, peran Bulog sangat penting untuk menghentikan hal tersebut, dengan melakukan intervensi agar harga tetap sesuai dengan harga eceran tertinggi (pelanggaran) yang ditetapkan pemerintah, ujarnya.
Lanjutnya, beras sebagai komoditas utama harus terus menjaga ketersediaan dan stabilitas harga, menjaga ketahanan pangan daerah hingga akhir tahun.
“Pemantauan secara berkala akan terus dilakukan agar kita dapat memastikan pangan di Provinsi Lampung aman.”
Menurut dia, Pemerintah akan terus mengawal stabilisasi harga beras, agar petani tidak merugi dan konsumsi masyarakat tetap terjaga tanpa menimbulkan gejolak harga.
Ketersediaan gabah atau beras yang dimiliki Bulog Lampung setara beras sebanyak 66.391 ton dan dipastikan akan memenuhi konsumsi masyarakat hingga Februari 2025.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung pada Juni 2024, harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani sebesar Rp6.263 per kilogram, dan harga tertinggi mencapai Rp6.600 per kilogram 5,12 persen.
Sementara harga Gabah Kering Panen (GCP) di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 10,44 persen dengan harga MKD 5.500. Baca Juga: Bulog Lampung: Tambahan Beras 10kg 3 Bulan Diberikan Baca Juga: Bulog Lampung Sebut Realisasi SPHP Capai 18.169 Ton Sejak Juni
+ There are no comments
Add yours