JAKARTA – Ahmed Saihu, ketua umum Partai Keadilan yang sedang berkembang, menarik perhatian publik dengan meminta Gerendra mengundang partainya ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun jika PKS ingin bergabung dengan pemerintahan berikutnya, persoalannya tidak sederhana.
Tapi persoalannya tidak sederhana karena Prabowo memiliki Partai Gelora (pemisahan PKS) di Persatuan Pembangunan Indonesia (KIM) yang juga bergantung pada Pilkada DKI Jakarta 2024, karena kemungkinan besar PKS akan mengunggulkan Anis melawan Gerendra. kata Lembaga Penelitian dan Pemilihan Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara kepada SINDOnews, Kamis (25/7/2024).
Namun sisi positifnya, jika PKS mendapat jatah kementerian, maka tim kampanye PKS (Anies) pemenang Pilkada Serantak pada November 2024 akan lebih mudah mengendalikan Prabowo, ”ujarnya.
Igor menanggapi PKS dengan harapan bisa diundang ke kabinet Prabow-Gibran. “Analoginya seperti mahasiswa baru di kampus saat ini. Gelombang pertama (Nasdem dan PKB), lalu gelombang kedua (skala PKS dan kemungkinan PPP), kata Igor.
Igor meyakini gelombang ketiga adalah giliran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. “Politik adalah seni kemungkinan. “Prabow mengharapkan adanya rekonsiliasi nasional pasca Pilpres 2024,” imbuhnya.
Ia mengaku merasa PKS tidak mau sendirian, sebab pada pemilu sebelumnya (2014 dan 2019) ia berada di kubu Prabov. “Hal ini membuat PKS lebih nyaman berada di PDIP dibandingkan berada di luar pemerintahan (daerah pemilihan),” ujarnya.
+ There are no comments
Add yours