PLN EPI-Pemda DKI olah sampah organik jadi substitusi batu bara PLTU

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antara) – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengolah sampah organik menjadi Bahan Bakar Padat Jamputan (BBJP) sebagai alternatif pengganti batu bara (pembakaran) di PLTU.

Kepala PLN EPI Ivan Agung Farstantara dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya aktif bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat rantai pasok biomassa. Teknologi co-firing merupakan inovasi terbaru untuk mengurangi permasalahan sampah kota sekaligus mengurangi emisi pada pembangkit listrik dengan menggunakan batubara dengan biomassa.

Menurut Ivan, selain bertugas memastikan rantai pasok bahan baku pembangkit listrik, PLN EPI melakukan berbagai inisiatif untuk membantu pemerintah mengurangi emisi karbon dan meningkatkan ekonomi sirkular.

Ivan mengatakan: “Teknologi co-firing yang kami terapkan merupakan perkembangan terkini yang tidak hanya mengurangi permasalahan sampah perkotaan, namun juga membantu mengurangi emisi pada pembangkit listrik dengan menggunakan batubara dengan biomassa.”

Kerja sama dengan Pemda DKI saat ini memasuki tahap kajian dan studi kelayakan pemasukan limbah ke TPS 3R Pesanggrahan untuk menjadi BBJP dan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama program pengolahan limbah padat minyak Jamputan. . Melalui kerja sama ini, sampah yang masuk ke TPS Pesanggarhan yang sebagian besar merupakan sampah organik rumah tangga akan direduksi menjadi bahan yang bernilai ekonomis.

Dalam proses pelaksanaannya, saat komisi dimulai, pengujian akan dilakukan di PLTU Lontar di Tangier dan nantinya ada yang akan dikoordinasikan. Artinya, produk selain BBJP bisa dibeli di pabrik semen yang ada di sekitar Jakarta.

Vice President Produksi Biomassa dan Rantai Pasok PT PLN EPI Irfan Julianto mengatakan pada Festival Ekonomi Sirkular (FES 2024) yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, pengujian dan commissioning kemungkinan akan dilakukan pada Desember 2024 atau Januari 2025.

“Saat ini kami sedang melakukan tender pengadaan pada tahap administrasi, kami perkirakan evaluasi teknis penandatanganan kontrak pelaksanaan pekerjaan ke depan akan dilakukan pada awal September, selanjutnya pengerjaan konstruksi dan konstruksi akan memakan waktu sekitar 3 bulan. .butuh waktu.” kata Irfan. .

Irfan menambahkan, dari sisi PLN atau sisi produksi, limbah jika dikelola dengan baik bisa menjadi sumber keuntungan. Artinya PLN EPI memanfaatkan sampah dalam arti ekonomi sirkular. Banyak limbah pertanian, perkebunan, dan industri perkayuan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Dengan demikian, sampah dapat memiliki nilai ekonomi dan menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat yang dapat mengelola dan memanfaatkannya dengan baik.

Fahmy Harmawan, Kepala Subkelompok Pengembangan Sarana Teknis Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, mengatakan kerja sama sangat penting untuk melaksanakan proses pengolahan limbah. Pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bekerja sama mengelola sampah dari atas hingga bawah. Dengan demikian, pengelolaan sampah bisa berjalan dengan baik, khususnya di Jakarta.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dan kalau bekerja sendiri kelihatannya membosankan. Secara hukum ada masyarakat, ada pemerintah, dan ada badan usaha. Bagaimana kita bisa bekerja sama agar pengelolaan sampah mudah banget. Koordinasinya bagus, kita? Fahmi menambahkan bahwa setiap orang dapat menghemat sumber daya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours