PLN EPI proyeksikan pasok 300 ton biomassa per tahun dari Gunungkidul

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antara) – PT PLN Energy Primer Indonesia (EPI) memperkirakan mampu menyuplai 300 ton biomassa per tahun pada akhir tahun 2024 dengan menanam total 150.000 pohon biomassa di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). ,

“Kami sudah menanam 100.000 pohon muda. Pohon. Sebanyak 50.000 bibit pohon lainnya akan ditanam pada bulan November 2024. Pohon biomassa. “Kami berharap mampu menghasilkan 300 ton biomassa per tahun,” kata Mamit Setiawan, Sekretaris Perusahaan PLN EPI, di Jakarta, Selasa.

Seluruh instalasi yang menggunakan biomassa akan diubah menjadi biomassa yang akan digunakan sebagai energi pengganti batu bara (co-firing) di PLTU.

Mamit menjelaskan, PLN EPI merupakan subholding PLN Group sejak awal tahun 2023 yang menjalankan program CSR Desa Berdaya Energi di Desa Gombang dan Karangasem Gunungkidul. PLN EPI telah menetapkan Gunungkidul sebagai lokasi awal peluncuran proyek percontohan Desa Energi.

Proyek ini bukan hanya merupakan langkah awal PLN EPI dalam membantu penyelamatan lingkungan dengan mempercepat target net zero emisi (NZE) pada tahun 2060, namun juga merupakan respon perusahaan terhadap kekurangan pakan ternak di kedua subsektor tersebut.

Menurut Mamita, program tersebut memberikan dampak positif bagi masyarakat di kedua kecamatan tersebut. Warga setempat menanam berbagai tanaman yang dapat diubah menjadi energi alternatif pengganti batu bara, seperti Kaliandra Merah, Gmelina, Gamal, Indigofera. Mereka juga menangani serbuk gergaji atau serutan kayu.

Bagian tanaman yang akan diterima rusa untuk diolah adalah batangnya. Sedangkan daunnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti pakan ternak dan pewarna batik.

Namun karena kemarau berkepanjangan yang terjadi sejak tahun lalu, diantara berbagai tanaman budidaya, Indigofera lah yang paling efektif.

“Kalau besar dan batangnya panjang, maka akan dijadikan produk biomassa. Jadi nanti dipotong, lalu BUMD panen, lalu dijadikan soda. “Oke, itu yang akan kami lakukan ke depan,” kata Mamit.

Kepala Desa Karangasem Gunungkidul Parimin mengatakan, warga Karangasem menyambut antusias program tersebut karena mampu mendongkrak perekonomian dan membawa berbagai manfaat.

“Masyarakat dilibatkan langsung dalam program ini. Selain pelatihan beternak, menanam dan pengolahan pupuk, kami juga dilatih penyediaan pakan bergizi untuk mengatasi dwarfisme dengan menggunakan susu kambing perah yang dipelihara masyarakat,” kata Parimin.

Program ini juga diyakini dapat memobilisasi usaha kecil dan menengah yang dijalankan oleh kelompok perempuan di dua kecamatan tersebut yang memanfaatkan daun tanaman biomassa sebagai bahan baku pewarnaan batik.

Saat ini program EcoPrint sudah berjalan sesuai harapan, hanya saja masih kekurangan rumah produksi. Rumah produksi yang digunakan saat ini masih disewakan.

Kepala Desa Gombang Supriyanto mengatakan, sebagian besar masyarakat yang terlibat dalam program PLN EPI menggarap tanah milik Sultan. Total luas lahan yang bisa digarap adalah 6 hektar. Saat ini masih terdapat lahan kosong yang dapat segera ditanami bibit tanaman biomassa.

Ia mengatakan, program tersebut disambut baik oleh Sultan Hamengkubuwono X yang memperbolehkan warga menggarap lahannya karena program tersebut berdampak langsung kepada warga.

Ia juga mengatakan, “Penting bagi Sultan agar tanah tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, termasuk untuk penanaman indigofera.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours