PLN EPI targetkan program GEV Tasikmalaya capai 100 hektare pada 2025

Estimated read time 3 min read

Jakarta dlbrw.com – PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), anak usaha PLN (Persero), menargetkan proyek Green Economy Village (GEV) di Desa Bojongkappol, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat bisa diperluas hingga 100 hektar (ha) pada tahun 2025.

Proyek GEV melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan biomassa bersama (batubara pengganti bahan bakar) di pembangkit listrik tenaga listrik (PLTU), serta peningkatan pemanfaatan energi baru (EBT) dan perekonomian lokal.

Direktur PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, Senin, mengatakan biomassa merupakan salah satu teknologi kunci dalam mencapai tujuan bauran energi sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan mencapai emisi nol bersih (NEE) pada tahun 2060.

Ia menjelaskan, kerja sama yang kuat antar berbagai pihak, termasuk masyarakat, sangat penting untuk menyukseskan proyek ini.

Iwan menegaskan, sebagian besar biomassa yang digunakan untuk menggabungkan tunas di PLTU PLN berasal dari limbah pertanian dan pertanian. Dalam upaya memperkuat pasokan biomassa PLN, EPI mengajak masyarakat Tasikmalaya untuk memanfaatkan peluang ekonomi dari pengembangan biomassa.

“Kami menargetkan pemanfaatan biomassa sebesar 2,2 juta ton pada tahun 2024 dan meningkat menjadi 10 juta ton pada tahun 2025 untuk memenuhi kebutuhan 52 PLTU,” kata Iwan.

Ia juga menambahkan bahwa pengembangan biomassa tidak hanya penting untuk energi bersih, tetapi juga bagi perekonomian lokal melalui program pertanian terpadu di lahan-lahan penting.

Proyek GEV dimulai pada tahun 2023 dan mencakup tiga wilayah yaitu Cilacap, Gunungkidul dan Tasikmalaya. Di Tasikmalaya, proyek ini akan berkembang menjadi 100 hektar pada tahun 2025, dengan fokus pada pengembangan pohon indigofera yang berfungsi sebagai bahan baku biomassa dan pakan ternak.

“Melalui proyek ini, PLN berharap dapat membangun ekosistem biomassa yang berkelanjutan dan berkontribusi dalam penurunan emisi karbon dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Iwan.

Peluncuran program “Pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan dan pertanian terpadu” di Tasikmalaya telah dilaksanakan PLN EPI pada akhir September tahun lalu.

Wakil Menteri Pertanian Bapak Sudaryono yang hadir pada acara pertama menunjukkan dukungan Kementerian Pertanian terhadap Sinergi dalam memastikan keberhasilan proyek tersebut, termasuk melalui pelatihan dan edukasi kepada masyarakat.

“Kami di Kementerian Pertanian siap bekerja sama dan memberikan dukungan penuh. Proyek ini tidak hanya memberi manfaat pada energi terbarukan, namun juga berdampak pada perekonomian lokal. “Proyek ini banyak membantu masyarakat,” kata Sudaryono.

Plt Bupati Tasikmalaya Yedi Rahmat mengatakan, proyek tersebut memberikan dukungan luar biasa terhadap kemajuan Kabupaten Tasikmalaya, khususnya di bidang pertanian yang menjadi tumpuan perekonomian daerah.

“Kabupaten Tasikmalaya terkenal dengan kekayaan dan sumber daya pertaniannya, namun tantangan terbesar yang kita hadapi saat ini adalah bagaimana mewujudkan potensi tersebut dengan cara yang ramah lingkungan dan aman,” kata Yedi.

Ia menjelaskan, biomassa sebagai sumber energi terbarukan merupakan solusi yang tepat untuk memanfaatkan limbah pertanian dan kehutanan sebagai listrik. Menurutnya, proyek ini tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours