PLN EPI tingkatkan pengetahuan pemanfaatan limbah rumah tangga

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) berkomitmen menciptakan budaya keselamatan, kesehatan, dan keamanan (K3) di lingkungan kerja dan komunitas perkantoran dengan menyelenggarakan workshop daur ulang limbah minyak jelantah. dalam sabun dan sampah kantong plastik di kotak ponsel.

Direktur PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, komitmen PLN EPI terhadap budaya K3 ditunjukkan dengan pemaparan mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sabun dari minyak jelantah, seperti selalu mengenakan alat pelindung diri, sarung tangan, masker, dan kaca mata.

“Ingatlah untuk selalu memakai alat pelindung diri dan menggunakan bahan alumunium. “Harus diingat bahwa soda kaustik yang merupakan bahan campuran pembuatan sabun merupakan bahan yang berbahaya dan harus dijauhkan dari jangkauan anak-anak. hewan peliharaan,” kata Iwan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Guna meningkatkan kesadaran terhadap pemanfaatan sampah rumah tangga, PLN EPI bekerja sama dengan Pusat Daur Ulang Kertabumi yang telah berhasil mengembangkan konsep gaya hidup berkelanjutan melalui kegiatan daur ulang.

Workshop ini menjelaskan tiga metode pembuatan sabun dari minyak jelantah – Cold Press (CP), Hot Process (HP) dan Melt & Pour (MP). Sabun berbahan dasar minyak jelantah ini dapat digunakan untuk membersihkan lantai atau membersihkan kamar mandi serta barang-barang non-makanan lainnya.

Minyak jelantah diketahui merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) sehingga harus dibuang dengan baik dan benar. Jika minyak jelantah ini tidak diolah dengan baik maka akan berdampak pada lingkungan seperti mencemari air, udara dan tanah.

“Pada tahun 2024 28 Juni Melalui workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pemanfaatan sampah rumah tangga dan penggunaan K3 di masyarakat,” kata Iwan.

Selain dilatih membuat sabun dari limbah minyak jelantah, 63 peserta workshop yang terdiri dari warga kantor dan staf PLN EPI juga dilatih membuat cover handphone dari limbah plastik/kantong plastik.

Sampah plastik sendiri merupakan sampah yang memerlukan tindakan lebih karena memakan waktu dan sulit untuk didaur ulang. Untuk itu pengolahan limbah kantong plastik lebih lanjut sangat diperlukan.

Salah satu peserta, Dian Sutopo mengungkapkan, program ini dapat meningkatkan kesadaran sekaligus mengembangkan kebiasaan menjalani gaya hidup ramah lingkungan.

Terima kasih kepada PLN EPI yang telah menjaga lingkungan dan juga mengajarkan cara mendaur ulang sampah menjadi hal yang bermanfaat, ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours