PLN Indonesia Power beri nama baru tiga anak usaha

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) memberi nama baru (rebranding) pada tiga cabangnya untuk mencapai tujuan menjadi perusahaan global.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan PLN melakukan transisi ke IP 2.0 untuk mendukung kiprahnya menjadi perusahaan global dengan memanfaatkannya dalam berbagai aset dan pengembangan inovasi dan optimasi. energi terbarukan (EBT).

Transformasi PLN menjadi dasar tindakan perseroan ke depan, salah satunya adalah pembentukan Subholding Perusahaan Pembangkitan IP PLN, sehingga perseroan akan menghasilkan asetnya.

“Kita sekarang mempunyai sumber daya dan perlu dikembangkan sumber daya tersebut, khususnya pengembangan pembangkit listrik,” ujarnya.

Edwin melanjutkan, PLN telah mengubah visinya dari dulu menjadi perusahaan terbesar di Asia Tenggara, kini bertujuan untuk masuk dalam Fortune Global 500 dan sebagai bagian dari penyelesaiannya, PLN Indonesia Power akan – membantu mencapai visi tersebut.

“PLN Indonesia Power akan mendukung visi PLN untuk mencapai puncak Fortune Global 500, untuk mencapainya seiring dengan peningkatan pendapatan, namun biaya harus ditekan,” ujarnya.

Menurut Edwin, PLN Indonesia Power juga menghadapi tantangan transisi energi untuk mencapai tujuan zero net energy (NZE) pada tahun 2060 dengan mempromosikan pembangkit berbasis EBT.

Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan melakukan beberapa perbaikan, salah satunya dengan meningkatkan kerja para asistennya dalam perubahan tersebut.

Tiga anak perusahaan PLN Indonesia Power mengalami perubahan yaitu Cogindo Daya Bersama menjadi PLN Indonesia Power Services, Putra Indo Energi menjadi PLN Indonesia Power Renewables, dan Indo Energi Hijau menjadi PLN Indonesia Geothermal.

“Rebranding ketiga anak perusahaan ini merupakan langkah PLN Indonesia Power untuk menjawab tantangan masa depan yang diharapkan dapat dicapai oleh PLN untuk menjadi perusahaan top Fortune Global 500,” ujarnya.

Edwin mengatakan, rebranding ini didasari oleh fokus ke depan pada NZE, oleh karena itu pengembangan EBT menjadi hal terpenting, baik dari sisi operasional hingga manajemen perusahaan.

Hal ini juga berlaku bagi anak perusahaan yang bergerak di bidang usaha jasa dan pemeliharaan perusahaan listrik, PLN Indonesia Power Services.

Perusahaan berfokus pada pengembangan solusi bisnis untuk berbagai teknologi pembangkitan dan bahkan EBT, termasuk operasi, pemeliharaan, dan pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan serta penyediaan energi untuk semua pembangkit listrik, baik produsen maupun yang tidak berproduksi, dan bisnis yang agresif . ekspansi global.

“Konsep Pelayanan IP PLN fokus pada pengoperasian dan pemeliharaan (O&M) pembangkit listrik di dalam negeri, namun kini mulai merambah bisnis ke luar negeri,” jelas Edwin.

Selain itu, Putra Indo Energi, sebagai anak perusahaan yang fokus pada pengembangan bisnis investasi di bidang energi, melakukan transformasi PLN Indonesia Power Renewables.

Berperan aktif dalam mengembangkan portofolio investasi yang fokus pada energi terbarukan dan energi terbarukan untuk mendukung transisi energi utama pemerintah Indonesia dalam mendukung PLN Group sebagai upaya mencapai NZE.

Sementara itu, rebranding Indo Energi Hijau dan PLN Indonesia Geothermal akan membuat PLN Indonesia Power lebih fokus pada pengembangan energi panas bumi.

“Ini merupakan babak baru dalam perjalanan PLN Indonesia Power menjadi perusahaan energi berkelanjutan terkemuka yang mendukung pencapaian masuk dalam top Fortune Global 500,” kata Edwin.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours