PM baru Inggris batalkan rencana kirim migran ke Rwanda

Estimated read time 1 min read

MOSKOW (ANTARA) – Perdana Menteri baru Inggris Keir Starmer pada Sabtu (6/7) mengonfirmasi rencana pembatalan rencana kontroversial deportasi atau pengiriman migran ke Rwanda dari kebijakan pemerintah Konservatif sebelumnya.

“Rencana Rwanda ditinggalkan dan dikubur sebelum dimulai. Ini tidak pernah menjadi krisis… Saya tidak siap untuk melanjutkan strategi yang tidak efektif sebagai sebuah krisis,” kata Starmer dalam sebuah kampanye iklan. oleh Sky News.

Inggris dan Rwanda menandatangani perjanjian migrasi pada tahun 2022, yang menyatakan bahwa orang-orang yang diidentifikasi oleh pemerintah Inggris sebagai migran tidak berdokumen atau pencari suaka akan dikembalikan ke Rwanda untuk diproses, dijadikan pengungsi, dan dimukimkan kembali.

Program ini menuai kritik dari organisasi hak asasi manusia, serta banyak politisi dan pejabat di Inggris.

Pada akhir Mei, mantan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan bahwa penerbangan ke Rwanda tidak akan dilakukan sebelum pemilihan pemerintah.

Partai Buruh yang dipimpin Keir Starmer meraih suara mayoritas di DPR usai pemilu pada Kamis (4/7).

Partai Buruh memenangkan lebih dari 326 kursi yang dibutuhkan untuk menguasai 650 kursi di parlemen.

Hasil pemilu ini berarti berakhirnya 14 tahun kekuasaan Partai Konservatif di Inggris.

Sumber: Sputnik

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours