PM Irak: Konflik di Timur Tengah bisa dicegah dengan hentikan Israel

Estimated read time 2 min read

Gaza (Antara) – Upaya untuk mencegah eskalasi konflik di Timur Tengah bergantung pada diakhirinya pendudukan Israel di Jalur Gaza dan serangan luasnya ke Lebanon, kata Perdana Menteri Irak Mohammad Shia al-Sudani.

Pengumuman tersebut disampaikannya dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken pada Minggu (4/8) untuk membahas perkembangan regional dan internasional.

Berdasarkan pernyataan kantor media perdana menteri Irak, Al-Sudani mengatakan, terhambatnya kemajuan di Timur Tengah juga bergantung pada arahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya.

Dia mengatakan Israel harus menghentikan operasi yang dilakukan oleh negara-negara agresor di kawasan, mengakhiri pelanggaran berulang terhadap hukum internasional dan pemerintah, serta menghentikan upaya untuk menyebarkan konflik dan meningkatkan krisis.

Dalam panggilan telepon dengan Blingen, Perdana Menteri Al-Sudani menegaskan kembali peran Irak dalam mempromosikan perdamaian dan stabilitas internasional dan mencegah eskalasi konflik saat ini.

Sementara itu, Blinken menyampaikan keinginan Washington agar Irak berperan dalam mengelola situasi di kawasan dan mencegah kemajuan berbagai kelompok, serta melanjutkan upayanya untuk mendukung stabilitas dan perdamaian kawasan.

Seruan tersebut muncul di tengah ekspektasi meningkatnya ketegangan antara Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon, di satu sisi, dan Israel di sisi lain, menyusul pembunuhan pemimpin Hizbullah Fuad Shukra di Tel Aviv pekan lalu. Israel. Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Hamas, terbunuh di ibu kota Teheran pekan lalu.

Iran, Hizbullah dan Hamas telah berjanji untuk menanggapi pembunuhan Haniyeh dan Shukr, sementara upaya internasional untuk mencegah eskalasi konflik telah dihentikan.

Sumber: Anatoly

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours