PM Netanyahu diminta mundur oleh oposisi, mantan PM

Estimated read time 2 min read

Teheran (Antara) – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendapat kecaman dari banyak pihak di Israel dan menyerukan pengunduran dirinya, termasuk dari pemimpin oposisi Yair Labit dan mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak.

Sementara itu, pada Senin (25/8), media memberitakan bahwa kabinet koalisi sayap kanan Netanyahu diboikot oleh tokoh masyarakat di wilayah utara yang diduduki Israel.

Yair Lapid pada Sabtu (24/8) kembali meminta Netanyahu untuk mundur karena dianggap menghalangi jalan bagi kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan dengan kelompok Hamas.

Lapid mengkritik rezim Netanyahu yang bersikeras melanjutkan perang dan mengabaikan nasib para tahanan di Jalur Gaza.

“Netanyahu harus mundur; dia harus mengundurkan diri dari jabatannya pada 8 Oktober,” kata Labit.

Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak memperingatkan tindakan Netanyahu dan mengatakan perdana menteri harus segera mundur.

“Bukan kepentingan kami untuk mengontrol poros Philadelphia (perbatasan Gaza dengan Mesir),” kata Barak. Dia merujuk pada usulan syarat-syarat baru gencatan senjata yang diajukan Netanyahu.

Menurutnya, Netanyahu tidak layak memerintah Israel dan telah “menyeret kita ke dalam neraka”.

Kabinet koalisi telah diboikot oleh para pemimpin pemerintah daerah karena operasi militer rezim di wilayah pendudukan di utara, yang memaksa pemukim Zionis meninggalkan wilayah tersebut, media melaporkan pada hari Senin.

“Kami telah memutuskan untuk memboikot kabinet Netanyahu sampai kami menemukan cara untuk memulangkan mereka ke rumah mereka,” kata kepala pemerintahan setempat, seperti dilaporkan kantor berita IRNA, mengutip laporan media pada Senin pagi.

Para pemimpin pemerintah mengatakan mereka akan memboikot kabinet Netanyahu sampai ada keputusan yang mengizinkan pemukim kembali ke rumah mereka.

Sumber: IRNA-OANA

Netanyahu mengatakan tidak akan ada gencatan senjata sampai Hamas hancur

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours