Pola Asuh Gentle Parenting Bisa Jadi Pilihan Besarkan Gen Alfa

Estimated read time 3 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keteladanan anak dulu dan sekarang bisa sangat berbeda. Salah satu faktor penyebabnya adalah perkembangan teknologi dan pengaruhnya terhadap interaksi sosial.

Psikolog anak dan keluarga Samantha Elsner mengatakan orang tua berubah. Memilih gaya pengasuhan yang tepat dapat membantu orang tua.

“Salah satunya adalah pola asuh gentle parenting yang dapat membantu orang tua membangun karakter emosional dan sosial pada anak,” ujarnya, mengutip siaran pers, Jumat (14/6/2024). Pola asuh yang lembut merupakan pola asuh yang mengedepankan empati, rasa hormat, pengertian, inisiatif, tidak adanya paksaan dan penerapan batasan.

Menjadi orang tua di era digital bisa mendatangkan keuntungan karena akses informasi yang sangat mudah. Namun hal ini juga membawa banyak tantangan, terutama bagi para orang tua milenial yang kini melahirkan anak Generasi Alfa. Mereka adalah anak-anak yang lahir antara tahun 2010 hingga 2025.

Data sensus tahun 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia sebesar 54 persen didominasi oleh generasi muda. Yakni generasi milenial dan generasi Z yang keduanya kini mulai melahirkan generasi alpha.

Generasi alfa yang paham teknologi akan dihadapkan pada lebih banyak informasi. Hal ini dapat mempengaruhi perilaku dan cara berpikir dalam situasi sosial.

Dengan berkembangnya teknologi, generasi alpha cenderung menjadi generasi yang tidak peduli dengan orang lain bahkan menjadi lebih temperamental dan sulit diatur.

Mengutip dari jurnal Bantuan Orang Tua untuk Masa Kecil dalam Memanfaatkan Teknologi Digital, salah satu upaya orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak dalam keluarga di era digital adalah dengan memberikan pendampingan pemanfaatan teknologi kepada anak. Anak usia dini mempunyai tantangan tersendiri, mengingat pada masa ini anak mengalami proses pembentukan karakter dasar. Segala sesuatu yang terjadi pada masa ini akan mempengaruhi anak dan akan diteruskan ke usia berikutnya.

Oleh karena itu, pola asuh orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak dengan menanamkan nilai-nilai empati, tanggung jawab, kemampuan mengatur emosi dan etika sopan santun.

“Informasi yang diserap orang tua dan anak di era digital dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak itu sendiri. Keterampilan mengelola emosi menjadi faktor penting dalam membangun karakter kuat pada anak,” kata Samantha.

Terutama untuk melindungi diri dari dampak negatif kemajuan teknologi. Pola asuh yang lembut dapat membantu anak mampu mengatur dan mengendalikan emosinya, serta mengembangkan empati anak terhadap orang lain.

Brand produk perawatan bayi My Baby memahami pentingnya membangun karakter. Tahun ini merek tersebut menjalankan kampanye #RaisingFutureReadyKids dengan satu kelas pengasuhan anak yang lembut.

Manajer portofolio merek dan komunikasi My Baby, Audrey Gandadjaja, menambahkan komitmen merek untuk ikut membekali perjalanan ibu dalam tumbuh kembang anak. Selain kelas gentle parenting, juga akan ada kelas lain seperti sensory play, fun science workshop, di kota besar seperti Medan, Surbia dan Jakarta.

 

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours