Polisi kerahkan 1.304 personel untuk amankan aksi di Patung Kuda

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (Antara) – Polisi mengerahkan 1.304 petugas gabungan untuk memberikan pengamanan kepada berbagai elemen masyarakat di patung kuda yang ada di pusat kota Jakarta.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kompol Susatyo Purnomo Kondro di Batavia, Senin, mengatakan, sebanyak 1.304 petugas akan dikerahkan untuk menjaga aktivitas masyarakat di sekitar kawasan Kuda Monas.

Petugas gabungan berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Batavia Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. Petugas ditempatkan di beberapa tempat di depan Istana Negara di sekitar patung Monas dengan menunggang kuda.

Selain itu, pengamanan juga dilakukan terlebih dahulu dengan mengatur jumlah masyarakat dalam jumlah besar untuk memberikan pengamanan dan mencegah mereka memasuki Istana Negara. Baca Juga: Polisi kerahkan 1.389 personel untuk aksi pengamanan di Kementerian Patung dan Perdagangan Kuda, menghalangi atau mengalihkan lalu lintas di sekitar Patung Kuda Monas Rotunda dan beberapa tempat lainnya.

Susatyo mengatakan, alur perdagangan sebenarnya harus dilakukan sesuai dinamika situasi di daerah.

“Kalau kerumunannya tidak padat, lalu lintas akan normal dan nanti akan terlihat besarnya kerumunan,” ujarnya. Jika kerumunan di sekitar patung kuda Mona menjadi cukup besar dan meningkat seiring pertumbuhan, maka lalu lintas akan terganggu. Bunyinya juga: Ribuan petugas keamanan di kawasan patung kuda dan Kementerian Keuangan Susatyo diingatkan agar seluruh petugas yang menjaga keamanan tidak boleh diganggu atau diganggu setiap saat, harus dilatih untuk menjaga pelayanan dan keamanan manusia. dan keamanan. Susatyo meminta koordinator lapangan (Corlap) dan narasumber menyampaikan khotbahnya dengan bermartabat dan tidak memprovokasi massa. Tunjukkan kedamaian, jangan memaksakan kehendak, jangan tunjukkan kekacauan, jangan sampai fasilitas umum hilang. Amati dan amati serta amati pengguna jalan lain yang lalu lalang di sekitar patung kuda Monas dan banyak tempat lainnya, kata Susatyo.

Susatyo mengatakan, tidak ada satupun pemimpin yang membawa senjata dalam pengamanan dan para pengunjuk rasa yang menyampaikan pendapatnya masih dihormati. Baca Juga: Tapera dan UKT Tolak Kerumunan di Kawasan Patung Kuda Tak ada satu pun petugas yang membawa senjata dalam pengamanan, semua perintah dan kewenangan datang dari Kepala Keamanan Daerah, Polda Metro Jaya Pusat (Kapamwil). “Untuk menghormati dan menghormati saudara-saudara kita yang berekspresi baik secara pribadi maupun dalam peran publik,” kata Susatyo. Aksi bersama tersebut merupakan upaya menyuarakan aspirasi Omnibus Act dalam UU Cipta Kerja, suara penolakan kontrak kerja, dan penolakan pekerja berupah minimum.

Aksi tersebut dipimpin oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal bersama pimpinan serikat pekerja atau serikat pekerja lain.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours