Polisi menangkap 28 preman yang meresahkan warga di Jakarta Utara

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Polres Metro Jakarta Utara menangkap 28 orang yang diduga pelaku tindak pidana yang kerap menimbulkan onar bagi warga di kawasan tersebut.

“Dua puluh delapan pelaku ditangkap anggota Satpol PP Metro Jakarta Utara di Sampta sebagai tindakan tegas polisi untuk mengakhiri kekhawatiran warga,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Gideon Aref Setiawan di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, penindakan terhadap para pelaku kejahatan tersebut bermula dari keresahan warga, dan polisi segera mengambil tindakan dengan menangkap para pelaku kejahatan yang dianggap mengganggu ketenangan dan keamanan tersebut.

Menurut dia, sebagian besar pelaku yang ditangkap berpura-pura mengemudi atau parkir liar dengan meminta uang kepada pengemudi.

Katanya, modus yang dilakukan pelaku adalah mengatur lalu lintas dengan meminta imbalan kepada pengguna jalan

Anggota juga menemukan barang bukti sebesar Rp 580.000 di tangan para pelaku.

Katanya, uang ini didapat dari pendapatan sopir angkutan umum dan swasta.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Utara Kompol Sampeta Kompol Bayo mengatakan, banyak pelaku kejahatan yang tersebar di kawasan ramai atau padat lalu lintas.

“Mereka berada di bundaran yang bisa menimbulkan masalah baru, bandit,” katanya.

Dia mengatakan, titik sasaran para pelaku kejahatan tersebut antara lain di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Jalan Tanah Merdeka Cilincing, Jalan Cacing, Jalan Simpang 5 Semper, Jalan Raya Plumpang, dan Jalan Tipar Cakung.

Ditegaskannya, wilayah yang dianggap ramai adalah wilayah yang dibidik.

Ia mengatakan, sebanyak 28 pelaku tersebut diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta untuk dibina dan dijauhkan dari jalanan.

Katanya, setelah kami catat semuanya, kami serahkan ke dinas sosial.

Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara (Jakut) menggelar rapat besar di Terminal Tanjung Priok untuk mengakhiri aktivitas kriminal agar aktivitas kriminal tidak berlanjut di terminal ini.

Wakil Kapolres Metro Jakarta Utara AKBP Wahyudi di Jakarta, Jumat (26/7), mengatakan, “Sebenarnya pagi ini kami berkumpul untuk menindak kejahatan atau kejahatan di terminal ini.”

Dia berkata: Jika peretasan dan metode lain ditemukan, maka akan diselidiki secara menyeluruh dan melalui jalur yang transparan.

Kepala Pusat Bus Tanjung Priok, Muzaffar Surya Alam, mengakui terminal bus sangat mirip dengan masalah kriminalitas dan kelompoknya perlahan mengalami kemajuan berkat kerja sama polisi.

Menurutnya, jumlah anggota yang sedikit menjadi penyebab sulitnya menangkap pelaku kejahatan

“Penculikan itu berbahaya bagi kami. Salah satu anggota saya ditangkap tapi dimutilasi,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours