Polisi tangkap satu pelaku penyerangan permukiman warga di Pulogadung

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Polisi menangkap pelaku penyerangan di kawasan perumahan di Jalan Kampung Jati Selatan RW 08, Kelurahan Jatinegara Sepuluh, Pulogadung, Jakarta Timur pada Senin malam (17/6). Kompol Pulogadung Kompol Sutrisno membenarkan pihaknya telah menangkap salah satu pelaku penyerangan. “Kami punya banyak nama yang diduga pelaku kejahatan lain dan sedang kami tangani,” ujarnya di Jakarta. Menurutnya, pihaknya bersama Kepala Desa Pula Da Dong, serta turut serta Kepala Desa dan Pak Daramil, melakukan mediasi dengan warga yang berkonflik, antara lain RW 08, Jatinegara Ten, dan RW 10 Desa Cipinang menunggu tindakan selanjutnya. “Kami berupaya melibatkan masyarakat dalam mengungkap kasus ini agar menjadi jelas,” ujarnya. Baca juga: Sebuah Keluarga di Makasar, Jakarta Timur, Diserang Sekelompok Pemuda. Dia meminta warga lainnya untuk memberikan informasi mengenai proses yang sedang berlangsung. Ia pun berharap para buronan bisa segera ditangkap dan ditangani. Dalam penyerangan tersebut, seorang pemuda berplat F (30) tewas di tempat. Korban mengalami luka di bagian kepala, kata warga Jatinegara Ten. Ia mengatakan, penyerangan terjadi saat N dan rekannya sedang membakar daging di Jalan Kampung Jati Selatan.

“Awalnya masyarakat di sini makan daging kurban,” ujarnya. “Saat ini dimulai, penduduk desa dari seberang akan menghajar orang-orang di sini. Jika mereka memukul orang-orang di sini, mereka tidak akan keluar. Mereka tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan.’ Baca juga: Warga Minta Polisi Tangkap Pelaku Penyerang di Pulogadung Sutrisno Jatinegara. Kompol saat memberikan keterangan terkait kasus penyerangan warga di Kantor Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (20/06/2024). (ANTARA / Syaiful Hakim) Puluhan pemuda tak dikenal kemudian memasuki kawasan pemukiman Kampung Jati Selatan sambil melemparkan kembang api. “Karena banyak mobil hancur dan beberapa rumah terbakar, warga pun pergi,” ujarnya. “Orang-orang di sini telah diserang.” Penduduk setempat hanya menggunakan bambu dan peralatan yang mereka miliki. “Tidak ada yang bersenjata, tapi [para penyerang] punya senjata tajam,” katanya. Dia mengatakan tidak ada alasan tapi rumahnya diserang oleh orang tak dikenal.

“Lebih dari 30 orang di antara mereka (para penyerang) berjalan-jalan sambil membawa pisau. Saya tidak tahu. Satu rumah terbakar karena kembang api,” kata Ann.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours