Polisi Telah Periksa 2 Saksi dan Kakek Pelaku Rudapaksa Bocah Kakak-Beradik di Depok

Estimated read time 2 min read

DEPOK – Kepala Divisi Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Depok Iptu Nurhayati mengaku mendengarkan dua orang saksi dalam kasus dugaan pemaksaan terhadap anak di bawah umur berinisial AA (9) dan TN. 7) Cilangkap, Selesai, Depok. Selain itu, kakek IRN (58) juga diperiksa siapa pelaku yang memaksa cucunya dipenjara.

Diketahui, dua adik beradik berinisial AA (9) dan TN (7) diduga korban pemaksaan yang dilakukan kakeknya berinisial IRN (58) dan pamannya FJR (32), dua orang terakhir. bertahun-tahun.

“Sudah dua orang saksi yang diperiksa. Terduga pelaku komplotan sudah diperiksa dan saksi lainnya masih kami periksa,” kata Nur saat dikonfirmasi, Selasa (11/6/2024).

Nur menambahkan, kedua terduga pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka dan belum dilakukan penahanan. Dia menegaskan, pihaknya akan terus memaksimalkan proses penyidikan.

“Kami belum (menetapkan tersangka dan ditahan), kami masih memaksimalkan proses penyidikan,” ujarnya.

Sebelumnya, orang tua korban berinisial II (36) berharap kedua pelaku mendapat hukuman maksimal dan segera ditangkap polisi. Menurutnya, masa depan kedua anaknya hancur akibat kejadian tersebut.

“Saya ingin hukuman seberat-beratnya. Masa depan anak saya hancur. Saya ingin polisi segera menangkapnya,” kata II saat ditemui di Desa Banjaran Pucung, Cilangkap (Tapos, Depok) pada Senin (06/10/2024). .

II. Ia mengatakan, dua orang anaknya menjadi korban, laki-laki dan perempuan, saudara laki-laki dan perempuan. Menurut dia, hal tersebut terpaksa dilakukan oleh kedua terduga pelaku dalam dua tahun terakhir.

“Dua orang dipukuli, seorang anak perempuan berusia 7 tahun dan seorang anak laki-laki berusia 9 tahun. Dua orang melakukannya. Pada 17 Mei 2024, anak laki-laki berusia dua tahun itu mengaku dianiaya oleh bos dan pamannya. di rumah neneknya,” ujarnya.

Selain itu, II. menuturkan, kedua anaknya yang awalnya ceria seperti anak kebanyakan, mengalami trauma dan ketakutan berat setelah mengalami kejadian kekerasan tersebut.

“Dia trauma banget jadi takut keluar kemana-mana, takutnya siapa namanya? Malah anak-anak ditanya langsung nangis,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours