Politikus Golkar Dukung Pendapat Hashim soal Manfaat Makan Bergizi Gratis bagi Pendidikan

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, Jakarta–Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Jojohadikusumo menegaskan, pemerintahan Prabowo-Gibran optimistis dengan program makanan sehat gratis bagi pelajar muda. Ia yakin program ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar siap bersaing dengan negara lain di dunia.

“Indonesia mempunyai sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Saya berharap berjalan dengan baik, program ini merupakan investasi untuk meningkatkan peringkat pendidikan Indonesia di dunia,” ujarnya pada acara Pangan Bergizi dalam Dialog Nasional Program Better Human Creates resources’ kataku. ‘Indonesia Emas Menuju 2045’ dan pembukaan Forum Komunitas Indonesia Emas, di Gedung LPP RRI, Jakarta, Sabtu (3/8/2024).

Hashim mengatakan, ia memperoleh data dari Kementerian Kesehatan yang menyebutkan bahwa 41 persen atau sekitar 18 juta anak di Indonesia bersekolah dalam keadaan perut kosong.

Data lain juga menunjukkan 30 juta anak prasekolah di Indonesia diduga tidak mendapat sarapan pagi.

Hashim juga mengatakan, untuk mengatasi masalah stunting, perlu diberikan nutrisi yang cukup sejak anak masih dalam kandungan. Katanya, ada 40 lakh ibu hamil yang akan diberikan makanan gratis bersama pelajar.

“Kemudian kami juga akan segera memberikan makanan gratis kepada 4 juta ibu hamil. Program ini merupakan wujud kepedulian dan kepedulian masyarakat terhadap nasib negara kita. Segera akan diberikan kepada pemimpin nasional yang baru, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka” ujar Hasyim.

Secara terpisah, Politisi Partai Golkar Meli Darsa mengamini program pangan sehat gratis yang diusung Prabowo Gibran merupakan upaya mempersiapkan generasi emas 2045.

“Pada saat itu, persaingan intelektual, kapasitas dan kualitas sumber daya manusia akan sangat kompetitif. Oleh karena itu, Indonesia wajib mempersiapkan sejak dini sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan bersaing yang tinggi,” kata perempuan yang juga menjabat sebagai presiden itu. Klub Harvard Indonesia (HCI).

Melli mengatakan, permasalahan utama keterbelakangan sumber daya manusia di Indonesia, khususnya pada kelompok miskin dan rentan, adalah ketersediaan pangan sehat dan ketersediaan pengetahuan tentang pangan sehat.

Artinya, jika asupan gizi merata di semua kelas sosial, maka ketimpangan kesempatan pendidikan akan hilang. Lingkungan persaingan yang sehat terbuka lebar.

“Pemerintah melakukan intervensi dalam program pangan bergizi gratis untuk menciptakan akses terhadap kedua hal tersebut sehingga masyarakat miskin dapat menikmati keduanya,” ujarnya.

Melli juga mengatakan, dengan adanya pasokan makanan sehat secara gratis tentunya akan menarik permintaan yang sangat besar. Permintaan yang besar membutuhkan pasokan yang besar.

Hal ini merupakan dorongan bagi sektor pertanian lokal. Karena bagaimanapun juga, menyediakan makanan ke suatu tempat cukup sulit dan mahal.

Namun jika sebagian diberikan kepada daerah yang mendapat prioritas pertama pangan sehat, maka aktivitas perekonomian di daerah prioritas dan daerah penyangga sekitarnya pasti akan meningkat signifikan.

Artinya, semakin besar semangat terhadap sektor pertanian yang bisa mandiri di masa depan, baik lokal maupun nasional, ujarnya.

Melly yakin, Prabowo melihat peluang tersebut, sehingga tidak menutup kemungkinan beberapa kementerian, termasuk Kementerian Pertanian, akan menjadi tulang punggung dalam mewujudkan swasembada pangan dengan kebutuhan pangan bergizi gratis.

Jadi di masa depan, jika kebijakan mengenai pupuk, benih yang lebih baik, birokrasi yang efektif, dan lain-lain benar-benar tepat sasaran bagi para petani, besar kemungkinan kita akan menjadi pohon beringin yang egois dengan makan siang gratis.

“Ini hanya masalah kemauan politik,” katanya.

Soal keputusan harga atau biaya, tentu saja Melli menilai hal itu sudah dipertimbangkan dengan baik oleh pemerintahan Prabowo. Ia tidak mengandalkan jumlah Rs 15.000 melainkan pada menu yang disediakan.

Katanya, “Angkanya mungkin lebih dari 15 ribu tapi gizinya tidak ada. Yang jadi persoalan adalah makanan apa yang akan diberikan. Saya yakin Pak Prabowo punya tim yang tepat untuk itu.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours