Polres Jakut turunkan 750 personel gabungan kawal tahapan Pilkada 2024

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Polres Jakarta Utara mengerahkan 750 personel gabungan TNI untuk menjaga platform Pilkada DKI Jakarta dalam Operasi Mantap Praja Jaya 2024 agar Partai Demokrat setempat bisa berjalan aman dan lancar.

Kapolres Jakarta Utara Pol Gidion Arif Setyawan, Selasa, mengatakan, “Ratusan petugas bertugas menjaga keamanan dengan sandi Operasi Mantap Praja 2024 di Jakarta Utara.

Ia mengatakan pemanggilan aparat militer untuk parkir di Kemayoran merupakan bentuk pemeriksaan terhadap personel, sarana dan prasarana yang mendukung operasi pengamanan tersebut.

Kompol Pak Gidion mengatakan, operasi ini bertujuan untuk menjamin keamanan selama Pilkada DKI Jakarta 2024 berlangsung lancar dan sesuai standar yang ditetapkan.

“Keselamatan dan keamanan masyarakat dalam proses pemilu menjadi prioritas utama dalam setiap pemilu,” ujar alumnus akademi kepolisian angkatan 1996 itu.

Ia menambahkan, silaturahmi Mantap Praja 2024 di Jakarta Utara merupakan bentuk terakhir untuk mengecek ketersediaan personel serta sarana dan prasarana menyukseskan Partai Demokrat.

Ia meminta para personel mempersiapkan diri secara rohani dan jasmani untuk bisa melaksanakan hal tersebut.

Beliau mengatakan: “Menciptakan keamanan dengan penuh tanggung jawab manusia dan spesialis sesuai dengan persyaratan agar semuanya berjalan sesuai mekanisme yang ada”.

Selain itu, personel harus mengedepankan komunikasi publik dan turut serta mendukung pelaksanaan Pilkada 2024 agar terhindar dari polarisasi.

“Tingkatkan jati diri dan kualitas seluruh elemen terkait karena ini kunci keberhasilan operasional,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga membuat peta tempat pemungutan suara (TPS) yang rentan dan di lokasi tersebut akan ada strategi khusus untuk memprediksi apa yang tidak diperlukan.

“Kalau melihat pemilu 2024, pemilu di Jakarta masih aman dan menguntungkan,” ujarnya.

Sebelumnya, Komandan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Utara Mr M Sobirin mengatakan, banjir menjadi risiko utama pada Pilkada 2024.

“Selain permasalahan penyelenggaraan pemilu, banjir juga kami anggap sebagai celah pemilu di daerah ini,” kata Koordinator Bidang Penanggulangan Pelanggaran Bawaslu Jakarta Utara.

Ia mengatakan, hal ini merupakan cerminan dari banjir pada pemilu 14 Februari 2024 yang menyebabkan 19 TPS menjadi lebih banyak yang memilih.

Hujan deras yang terjadi saat itu menyebabkan beberapa TPS di Ibu Kota Jakarta Utara (Jakud) terendam air sehingga menunda pemilu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours