Polrestro Depok Kembali Selidiki Kasus Kematian Akseyna, Begini Respons UI

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Misteri meninggalnya mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (UI) Universitas Indonesia (UI) Akseyna Ahad Dori alias Ace akan didalami lebih lanjut polisi. Sebab, kasus dugaan pembunuhan ini sudah sembilan tahun tak terselesaikan.

Menanggapi hal tersebut, Dedi Priadi, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset Universitas Indonesia, mempersilakan polisi untuk mengetahui penyebab meninggalnya Akseyna. Dedi mengaku bersedia membantu polisi, termasuk memberikan keterangan dan memeriksa kembali saksi jika diperlukan.

“Silakan saja. Setahu saya (tidak ada kontak polisi). Iya, tolong mahasiswa UI (korban Aksena). Kalau ada saksi UI, pakai, tidak masalah,” kata Dedi. Ditemui di halaman UI, Kamis (6/6/2024).

Sebelumnya, Kapolres Metro Depok Kombes Paul Arya Perdana, pejabat Satreskrim mengungkapkan, pihaknya berupaya mengungkap kematian Akseyna Ahad Dori alias Ace.

Arya mengatakan pihaknya baru saja melakukan audiensi dengan UI dan keluarga korban. Menurut dia, proses penyidikan tidak dilakukan dari awal, melainkan dilanjutkan.

“Yang kami maksud adalah cerita ini sudah berlangsung kurang lebih 9 tahun. Dalam prosesnya tentu pemeriksaan awal belum sempurna sehingga belum terungkap sehingga kami berupaya memperbaikinya. , kata Arya di Mapolres Metro Depok, Rabu, 5 Juni 2024.

Arya menambahkan, Polres Metro Depok juga akan mendatangkan tenaga ahli dari UI untuk lebih mendukung polisi dalam menuntaskan kasus meninggalnya Akseyna.

“Kemarin kami juga diberitahu bahwa ada beberapa komentar dari pihak keluarga yang menanyakan hal-hal yang tidak disampaikan kepada para saksi, seperti jika mengingat saksi-saksi yang kami wawancarai sebelumnya, apakah bisa terjadi untuk pengayaan. Kami akan memiliki informasi tentang penyelidikan ini sehingga kami dapat mengambil keputusan bagaimana melanjutkannya,” katanya.

Sebagai informasi, Akseyna ditemukan tewas di Danau Kenanga UI pada tahun 2015, sekitar 1 meter dari tepi danau dengan kedalaman 1,5 meter. Sementara itu, di dalam tas yang dibawa Akseyna ditemukan sejumlah batu dan lebam di sekujur tubuhnya.

Sementara itu, ayah Akseyna, Marsekal Pertama (Marsma) TNI, Mardoto mengatakan, sejak awal pihak keluarga sangat berharap kasus tersebut segera selesai. Menurutnya, pihak keluarga sudah beberapa tahun tidak menerima kabar kematian anaknya. Dia berjanji hanya polisi yang akan menyelesaikan kasus ini.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours