Potensi ekonomi syariah dunia disebut capai 6,7 triliun dolar AS

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Menteri BUMN Rabin Indrajad Hattari mengatakan Indonesia, negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, berpotensi mengembangkan ekonomi syariah.

Rabin mengungkapkan aset keuangan syariah global akan mencapai US$4,5 triliun pada tahun 2022 dan diperkirakan mencapai US$6,7 triliun pada tahun 2024.

“Di kancah global, aset keuangan syariah global diperkirakan mencapai $4,5 triliun dan diperkirakan mencapai $6,7 triliun pada tahun 2024,” kata Rabin di Jakarta, Selasa.

Namun, ia menambahkan, pengembangan ekonomi syariah di Indonesia juga menghadapi tantangan, yakni rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan, minimnya produk dan layanan syariah, serta terbatasnya sumber daya manusia di sektor syariah.

Oleh karena itu, ia meminta Institute for Economic and Financial Development (Indef) bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi kendala tersebut.

Sementara Kementerian BUMN meluncurkan Bank Syariah Indonesia yang bergerak di bidang perbankan syariah.

Selain menggalakkan literasi keuangan syariah yang inklusif, partai juga mengedukasi masyarakat untuk mengembangkan produk dan layanan syariah yang inovatif dan terjangkau.

“Untuk memberikan pengalaman tersebut, BSI berupaya memanfaatkannya melalui teknologi digital, khususnya dalam hal kemampuan beradaptasi,” jelasnya.

Pihaknya juga mengembangkan industri halal dengan menawarkan dan mempromosikan produk halal di pasar global, salah satunya melalui BSI International Expo yang menarik 52.000 pengunjung.

Hal lainnya, BUMN juga menjadi penggerak inovasi dan pengembangan pasar karena BUMN juga memperkenalkan dan mempromosikan produk dan layanan berbasis syariah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours