Prajurit Filipina terluka akibat insiden terbaru dengan China di LCS

Estimated read time 2 min read

ANKARA (ANTARA) – Sedikitnya delapan tentara Filipina terluka dalam penggeledahan kapal Filipina di Laut Cina Selatan (SCS).

Jari seorang tentara juga patah saat terjadi bentrokan antara tentara kedua negara di LCS pada Senin (17/6), media lokal, Inquirer, melaporkan.

Pada Selasa (18/6), Angkatan Laut Filipina mengonfirmasi bahwa seorang pelaut terluka parah setelah Penjaga Pantai Tiongkok (CCG) dengan sengaja menabrak kapal Filipina dalam misi pasokan.

Pihak berwenang Filipina juga mengatakan bahwa staf ruang kendali menikam para marinir dan kemudian mengambil senjata mereka.

“Kami punya senjata, tapi kami tidak menggunakannya. Kami tidak ingin memulai perang,” kata panglima militer Filipina Jenderal Romeo Browner Jr.

Menurutnya, tentara Filipina saling bertempur untuk mencegah tentara Tiongkok menyerang mereka.

Pada hari Senin, personel CCG dilaporkan menghentikan, menaiki dan menggeledah kapal Filipina yang diyakini karam di dekat Renay, terumbu karang yang terendam di Kepulauan Spratly, LCS.

Dalam eskalasi terbaru, kata CCG, pasukan Tiongkok secara paksa memindahkan sebuah kapal Filipina dari perairan yang disengketakan yang mencoba memasok peralatan ilegal ke kapal perangnya.

Ini adalah pertama kalinya sejak Kamar Kontrol Georgia memperkenalkan aturan operasi baru di LCS. Berdasarkan pedoman baru, Tiongkok dapat menahan tersangka penjahat hingga 60 hari.

Kapal Filipina sedang dalam misi untuk mengantarkan kapal perang BRP Sierra Madre dari Perang Dunia II yang tenggelam ke perbatasan yang diklaim oleh Beijing dan Manila.

Meskipun Beijing menuduh Manila melanggar Konvensi Internasional tentang Pencegahan Tabrakan di Laut, Filipina menyebut klaim Tiongkok “salah dan menipu”.

Kedua negara bertetangga maritim ini memiliki klaim yang bertentangan atas Second Thomas Shoal, yang juga dikenal sebagai Ayungin Shoal, Bai Ko Mei dan Renai Jiao, terumbu bawah laut di LCS Kepulauan Spratly.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours