Praktisi dan akademisi Korsel akan gelar debat reformasi medis

Estimated read time 2 min read

Seoul (ANTARA) – Profesor sekolah kedokteran dan dokter setempat pada Sabtu memutuskan untuk mengadakan debat nasional mengenai reformasi medis pemerintah pada Juli mendatang, yang dapat mengakibatkan pemogokan satu hari.

Sekelompok dokter yang disebut “Panitia Khusus Perawatan Medis Inklusif” memutuskan untuk mengadakan debat pada tanggal 26 Juli dengan dokter dari berbagai bidang, termasuk profesor di sekolah kedokteran.

Komite tersebut, yang diwakili oleh profesor kedokteran, dokter magang dan dokter lokal, dibentuk pada awal Juni sebagai badan untuk berkonsultasi dengan pemerintah mengenai reformasi medis.

Menurut pejabat panitia, perselisihan ini kemungkinan akan menyebabkan penangguhan layanan medis selama satu hari oleh para peserta, yang merupakan profesor kedokteran di rumah sakit universitas negeri.

Anggota komite mendesak pemerintah untuk membatalkan kenaikan kuota sekolah kedokteran, yang menurut mereka merupakan keputusan tanpa pembenaran ilmiah.

Keputusan tersebut diambil di tengah kontroversi antara pemerintah dan komunitas medis mengenai keputusan pemerintah untuk meningkatkan kuota penerimaan sekolah kedokteran nasional sebanyak 1.500 pada tahun depan untuk mengatasi kekurangan dokter.

Para profesor kedokteran di tiga rumah sakit besar Universitas Yonsei telah melakukan mogok kerja tanpa batas waktu sejak Kamis, menuntut langkah nyata dari pemerintah untuk mengatasi krisis kesehatan.

Sejak bulan Februari, para dokter peserta pelatihan di seluruh negeri telah berhenti bekerja di rumah sakit umum sebagai bentuk protes, yang telah mengurangi ketersediaan layanan medis di rumah sakit tersebut.

Yonhap

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours