Prancis desak dunia perkuat prinsip Piagam PBB terkait perang Ukraina

Estimated read time 2 min read

Ankara (ANTARA).- Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Sabtu (15 Juni) meminta masyarakat internasional untuk “memperkuat prinsip-prinsip dasar Piagam Hukum Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa”.

“Tidak seorang pun di ruangan ini yang berperang melawan Rusia, namun semua orang menginginkan perdamaian abadi, perdamaian yang menghormati aturan internasional dan memulihkan kedaulatan Ukraina,” kata Macron pada pertemuan puncak Ukraina di resor Burgenstock, Swiss.

“Kita perlu memperkuat prinsip-prinsip dasar hukum internasional yang ditetapkan dalam Piagam PBB agar perbatasan dan kedaulatan tetap dihormati,” ujarnya. Dia mengkritik Rusia karena menjadi kekuatan revisionis.

Ia menganggap KTT Swiss menjadi “tonggak sejarah” yang menegaskan kembali komitmen terhadap “prinsip-prinsip dasar hukum internasional”.

Presiden Prancis juga mengkritik Rusia karena menargetkan “sasaran dan infrastruktur sipil”, yang disebutnya sebagai “kejahatan perang”.

Piagam PBB “Pilar Perdamaian di Ukraina”.

Pada saat yang sama, Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel menyatakan bahwa “hukum internasional dan Piagam PBB harus menjadi dasar untuk membangun perdamaian yang adil di Ukraina.”

Ia menekankan bahwa merupakan “tugas kolektif” komunitas internasional untuk “melindungi perdamaian berdasarkan hukum”.

Michelle juga berkata: “Tidak ada ruang untuk standar ganda.”

“Hukum internasional harus ditegakkan setiap saat dan di mana pun,” baik di Ukraina maupun Timur Tengah.

“Ini adalah tanggung jawab global kami,” katanya.

Sumber: Anadolu

Macron bertemu dengan Zelensky setelah pembicaraan dengan Putin

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours