Prancis vs Belgia: Pembuktian dua tim mandul berperingkat atas

Estimated read time 5 min read

Jakarta (ANTARA) – Striker yang diberkati sekaligus haus gol yang lahir terlambat, Prancis dan Belgia, masing-masing peringkat 2 dan 3 dunia, saling berhadapan di Dusseldorf Arena, Senin malam pukul 23.00 WIB, di sana. 16 Laga Terakhir Piala Eropa 2024.

Baik Les Bleus maupun Red Devils hanya mampu mencetak dua gol dalam tiga laga sebelumnya di babak penyisihan grup, padahal mereka punya striker hebat dalam diri Kylian Mbappe dan Romelu Lukaku, serta asistennya yang tak kalah berbahaya dari kedua pemain tersebut. untuk gawang lawan.

Namun berbeda dengan Inggris yang merupakan tim besar lainnya yang memiliki kendala di lini depan namun juga irit dalam menciptakan peluang, baik tim asuhan Didier Deschamps maupun pasukan Domenico Tedesco lebih produktif dalam menciptakan peluang gol dibandingkan Inggris.

Dari tiga laga sebelumnya kedua tim, Prancis menciptakan 49 peluang, 14 diantaranya tepat sasaran, sedangkan Belgia menciptakan 46 peluang, 18 diantaranya tepat sasaran. Pelatih kepala Prancis Didier Deschamps merayakan bersama bek Prancis #24 Ibrahima Konate usai pertandingan sepak bola Grup D UEFA Euro 2024 antara Austria dan Prancis di Duesseldorf Arena di Düsseldorf, Senin (17/6/2024). (ANTARA/AFP/Alberto Pizzoli)

Dalam banyak hal, kedua tim asal dua negara yang sangat dekat secara geografis, sejarah dan budaya ini, memiliki rekor yang tidak terlalu jauh satu sama lain dalam hal rata-rata penguasaan bola, akurasi passing, frekuensi serangan bahkan dalam hal penolakan. kesempatan lawan.

Dalam kasus terakhir, lini belakang Prancis berhasil membatalkan 9 peluang emas lawannya, sedangkan Belgia menggagalkan 12 peluang emas lawan sebelumnya.

Statistik tersebut menunjukkan bahwa Perancis dan Belgia sama-sama merupakan tim yang hebat dalam menjaga wilayahnya, selain itu batalion penyerangnya juga menjadi faktor teror yang kuat bagi setiap lawan yang dihadapinya.

Kini mereka akan saling menguji lini pertahanan mana yang lebih mampu membendung banjir serangan dari dua lini serang yang sama-sama agresif dan ofensif, baik itu duet William Saliba-Dayot Upamecano yang sukses meredam empat serangan pimpinan Lukaku, atau Jan Vertonghen– Wout Faes yang justru berhasil mematikan kuartet penyerang Kylian Mbappe.

Berikutnya: Suporter yang Mengganggu Suporter yang marah

Sejak bertemu pada 1 Mei 1904, Prancis dan Belgia sudah bertemu sebanyak 75 kali, sebagian besar dalam laga persahabatan. Belgia menang 30 kali, Prancis menang 26 kali.

Namun, Les Bleus telah memenangkan keempat pertandingan Piala Dunia dan/atau Kejuaraan Eropa, termasuk semifinal Piala Dunia 2018, mencetak 13 gol dan hanya kebobolan 3 gol.

Namun kini, meski punya talenta menyerang yang mematikan, baik tim Belgia maupun tim Prancis kesulitan mencetak gol di edisi kali ini, hingga suporter kedua tim dibuat kesal dengan kemandulan tersebut.

Penggemar terkemuka mendesak kapten Belgia Kevin de Bruyne untuk tidak memberi hormat kepada penggemar Setan Merah setelah hasil imbang 0-0 melawan gelandang Belgia Kevin De Bruyne (kiri) merayakan gol kedua timnya dengan striker Belgia Yannick Carrasco (kanan) selama UEFA Euro 2024. Grup E pertandingan sepak bola antara Belgia dan Rumania di Stadion Cologne, Köln, Sabtu (22/6/2024). ). ANTARA/AFP/Kirill Kudryavtsev/am.

Sementara itu, Didier Deschamps juga merasa kesal dengan kritik yang semakin vokal terhadap ketajaman tim penyerang Prancis, hingga ia mengatakan “kalau tidak suka menontonnya, ganti saja salurannya.”

Belgia yakin bisa memuncaki Grup E, namun kenyataannya perjalanan mereka benar-benar berakhir. Tertinggal 0-1 dari Slovakia, Setan Merah bangkit untuk mengalahkan Rumania 2-0 namun kembali tampil mengecewakan saat bermain imbang 0-0 melawan Ukraina.

Mereka hanya lolos ke babak grup berkat selisih gol yang lebih baik dibandingkan tim lain di grup E yang semuanya mengoleksi empat poin.

Perjalanan Prancis ke babak 16 besar pun tak kalah mengecewakan suporternya. Mengawali turnamen di Jerman dengan kemenangan 1-0 atas Austria, Prancis hanya mampu mengumpulkan dua poin di dua laga berikutnya setelah ditahan imbang 0-0 dan 1-1 oleh Belanda dan Polandia.

Untuk itu, di Dusseldorf Arena, Senin malam, tugas utama Deschamps dan Domenico Tedesco adalah memikat para pemain di depannya untuk mengakhiri kebodohan mereka di depan gawang lawan.

Kedua pelatih tersebut tidak memiliki kendala di lini tengah maupun pertahanan, karena sejauh ini kedua lini bermain telah menjalankan tugasnya dengan baik.

Berikutnya: Pelatihan tim Pelatihan tim

Setelah bermain 90 menit saat Prancis menghadapi Polandia di pertandingan terakhir penyisihan grup, Mbappe tampaknya sudah pulih 100 persen.

Untuk itu, ia akan kembali memimpin lini serang Les Blues dengan formasi yang berubah dari model tiga gelandang dan tiga penyerang saat melawan Polandia, dalam formasi 4-2-3-1. Pasalnya, Deschamps mendatangkan kembali Antoine Griezmann yang sengaja tidak diturunkan pada laga melawan Polandia.

Deschamps tidak memiliki masalah di timnya. Semua pemain siap bermain, termasuk Ousmane Dembele di sayap kanan serangan Les Bleus, namun kemungkinan tanpa Aurelien Tchouameni karena kehadiran Griezmann di starting Eleven.

Sedangkan Adrien Rabiot dan N’Golo Kante tetap seimbang dalam tim sehingga memudahkan duet Lintasa-Upamecano memblok lawan sekaligus memberikan pasokan bola yang besar bagi kuartet penyerang.

Sementara itu, Dominico Tedesco bisa kembali memainkan Dodi Lukebakio setelah skorsingnya berakhir. Dia memainkan peran penting saat Belgia mencatatkan satu-satunya kemenangan mereka melawan Rumania. Reaksi pelatih kepala Belgia Domenico Tedesco usai pertandingan sepak bola Grup E UEFA Euro 2024 antara Belgia dan Rumania di Stadion Cologne di Cologne, Sabtu (22/6/2024). (ANTARA/AFP/Kirill Kudryavtsev)

Oleh karena itu, Leandro Trossard tetap berada di bangku cadangan. Lukebakio akan berpasangan dengan striker Kevin de Bruyne dan Jeremy Doku untuk mengapit serangan Romelu Lukaku dalam formasi 4-2-3-1.

Tedesco belum bisa menurunkan Axel Witsel dan Thomas Meunier karena cedera. Oleh karena itu, bek tengah muda Wout Faes terus ia turunkan untuk mendampingi Jan Vertoghen di jantung pertahanan Belgia, sedangkan Timothy Castagne tetap menjadi sayap kanan pertahanan Belgia.

Pemenang laga ini akan menghadapi Portugal atau Slovenia di babak perempat final.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours