‘Prasasti’ Single Baru Bumiy Usung Style Musik 1980-an

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Bumii, musisi indie asal Sumatera Barat, memulai kariernya di industri musik pada tahun 2020. Pada tahun itu, karya pertamanya yang berjudul Race dijadikan film pendek oleh Ethical Pictures.

Bumii juga sukses menggelar pertunjukan di Fabriek Bloc Padang pada akhir tahun 2022 yang bertemakan “Membumii: Celebrating Memory”. Tahun ini Bumii merilis single dengan gaya baru yang lebih modern berjudul Prasasti. Satunya akan dirilis pada 21 Juni 2024.

Single tersebut ditulis oleh Bumij sendiri yang bekerja sama dengan Budi Irvandi. Dikemas dengan Mohd. Danny Januari selaku produser dan arranger musik, Prasasti mengusung gaya musik tahun 80-an, namun diberikan sentuhan sound modern bergenre urban pop. Untuk memaksimalkan trek vokal ala 80-an, Bumii menggandeng Alfitra “Ajo” Mahion sebagai pengarah vokal.

“Di vokalnya banyak detail ala tahun 80an yang sudah banyak hilang. Dengan bimbingan Ayo, vokalnya bisa lebih menarik, terutama di bagian dance,” kata penyanyi yang dikenal nostalgia itu. dan sifat romantis.

Dengan bantuan Muthiara Firdaus sebagai backing vocal dan Irene Redmar Irawan sebagai mixing dan mastering engineer, lagu Prasasti semakin kaya dan penuh. Seniman asal Sumatera Barat, Ivan Nurhadi juga turut menyumbangkan karya seni Prasasti, yaitu lukisan dengan gaya minimalis abstrak. Karya Ivan menambah sentuhan hidup pada perpaduan dan warna karya Prasasti.

Dalam lagu tersebut, Prasasti bercerita tentang pentingnya menciptakan kenangan bersama agar tetap abadi meski nantinya berpisah. Sesuai dengan judulnya, Prasasti membawa kembali kenangan musik tahun 80an.

Prasasti menjadi lagu yang bisa digunakan oleh semua generasi dan menjadi pembuka jalan bagi album Bumi Kidung Angel yang masih dalam proses penulisan dan diperkirakan akan dirilis pada awal tahun 2025.

Prasasti Music akan dirilis seminggu setelah perilisan lagu arahan sutradara Dhika Rizki yang dibintangi talenta-talenta muda yang menghadirkan koreografi baru dan mainan harmoni lintas generasi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours