Presiden Biden awasi ketat serangan antara Israel dengan Lebanon

Estimated read time 2 min read

Presiden AS Joe Biden memantau dengan cermat situasi di Israel dan Lebanon, kata Gedung Putih pada hari Sabtu sebagai tanggapan atas serangan yang dilakukan oleh apa yang disebut Israel sebagai Hizbullah, serangkaian serangan udara di Lebanon.

Biden bertemu dengan tim keamanannya semalam dan para pejabat AS di bawah kepemimpinannya melakukan kontak rutin dengan rekan-rekan mereka di Israel, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Sean Savett dalam sebuah pernyataan kepada Anadolu.

“Kami akan terus mendukung hak pertahanan diri Israel dan terus berupaya untuk stabilitas regional,” katanya.

Sementara itu, seorang pejabat Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa AS telah diberitahu tentang kemajuan serangan di Lebanon.

Menurut Pentagon, menteri pertahanan Israel berbicara melalui telepon dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant tentang serangan Hizbullah Lebanon.

“Kami menegaskan kembali komitmen Amerika terhadap pertahanan Israel dalam menghadapi agresi Iran dan pembalasan dari sekutu regionalnya,” kata Sekretaris Jenderal Perrider dalam sebuah pernyataan.

Namun ketika percakapan telepon itu terjadi atau diumumkan kepada publik, Belum diketahui.

Serangan baru ini bertujuan untuk membangun perdamaian di Jalur Gaza, Mesir. Hal ini telah menciptakan konflik regional di tengah pembicaraan yang sedang berlangsung di Kairo.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan jet tempur tersebut menargetkan Hizbullah saat mereka bersiap untuk serangan besar-besaran terhadap Israel.

Israel mendesak masyarakat Lebanon di selatan Sungai Litani untuk segera mengungsi dan memperingatkan bahwa Israel bertekad untuk mengakhiri krisis apa pun.

Saksi mata mengatakan pesawat Israel menargetkan 17 kota di Lebanon selatan dan menembakkan beberapa rudal dan drone dari wilayah Lebanon menuju Israel.

Dalam dua pernyataan terpisah, Hizbullah mengatakan serangan mereka melanda 10 wilayah di Israel utara.

Itu adalah serangan paling mematikan sejak Hizbullah dan Israel mulai melancarkan serangan pada 8 Oktober.

Karena masalah keamanan, Otoritas Bandara Israel telah mengumumkan bahwa penerbangan yang berangkat dari Bandara Ben Gurion telah ditangguhkan sementara dan tidak akan berangkat selama beberapa jam ke depan. Para pejabat menyarankan para pelancong untuk mencari informasi tentang perubahan jadwal dari maskapai penerbangan.

Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas dua serangan drone kamikaze terhadap dua pangkalan militer Israel di dekat perbatasan Lebanon pada Jumat malam.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours