Presiden Biden sebut AS berupaya cegah perang Israel-Lebanon

Estimated read time 2 min read

Washington (Antra) – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintahannya berupaya meredakan ketegangan di kawasan ketika serangan udara Israel di Lebanon dan serangan roket balasan oleh Hizbullah meningkatkan kemungkinan terjadinya perang besar

“Tim saya terus melakukan kontak dengan mitra kami, dan kami berupaya memperlambatnya sehingga orang dapat kembali ke rumah mereka dengan aman,” kata Biden saat menjamu Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al-Nahyan. dalam warna putih rumah

Setidaknya 274 orang, termasuk 21 anak-anak, tewas dan 1.024 lainnya terluka dalam serangan Israel di wilayah Lebanon sejak Senin pagi, kata pejabat kesehatan Lebanon. Ribuan warga sipil terpaksa meninggalkan rumah mereka demi keselamatan.

“Tujuan serangan Israel adalah untuk menghancurkan desa-desa dan kota-kota di Lebanon serta menghilangkan semua ruang terbuka hijau,” kata Najib Mikati, Perdana Menteri sementara Lebanon.

Sementara itu, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan tentara diizinkan menargetkan beberapa desa Lebanon dalam jarak 80 kilometer dari perbatasan.

Secara terpisah, Hizbullah mengatakan pasukannya menembakkan puluhan roket ke perusahaan Israel Rafale Electronics, yang terletak di utara Haifa, serta markas cadangan Korps Utara dan pangkalan logistik Formasi Galil di kamp Amiad.

Ini adalah kedua kalinya Hizbullah menargetkan situs militer di Haifa, setelah kelompok tersebut menembakkan rudal ke kota tersebut pada hari Senin.

Ketegangan meningkat antara Hizbullah dan Israel setelah serangan udara mematikan di pinggiran kota Beirut pada hari Jumat menewaskan sedikitnya 45 orang, termasuk wanita dan anak-anak, dan melukai puluhan lainnya.

Hizbullah membenarkan bahwa 16 anggotanya, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqeel dan komandan tertinggi Ahmad Wahbi, tewas dalam serangan udara Israel.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours