Presiden harap beroperasinya SGAR di Mempawah kurangi impor aluminium

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap pengoperasian Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) milik PT Borneo Alumina Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor aluminium yang tinggi.

“Kita tahu kebutuhan aluminium dalam negeri saat ini 1,2 juta ton, 56 persennya kita impor. Kita punya bahan bakunya, kita punya bahan bakunya, tapi aluminiumnya kita impor 56 (persen),” kata Presiden. dalam sambutannya pada peresmian suntikan bauksit pertama SGAR PT Borneo Alumina Indonesia Tahap I di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) pada Selasa, yang disiarkan langsung di YouTube yang disaksikan Sekretariat Presiden dari Jakarta.

Presiden mengumumkan negara telah kehilangan devisa sekitar Rp 50 triliun akibat impor aluminium. Untuk itu, Kepala Negara mengapresiasi pengoperasian SGAR Tahap I yang total nilai investasinya mencapai Rp 16 triliun.

“Kita telah kehilangan devisa lebih dari Rp 50 triliun karena impor aluminium, dan saya sangat senang bahwa ekosistem terintegrasi dari hulu hingga hilir industri aluminium benar-benar telah menyelesaikan tahap pertama,” kata Presiden.

Proyek SGAR merupakan kerja sama antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.

Berdasarkan situs inalum.id, SGAR mulai dibangun pada tahun 2020 di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, sekitar 100 km dari Kota Pontianak.

Setelah beroperasi, smelter alumina akan menghubungkan rantai pasok antara mineral bijih bauksit (Kalimantan Barat) dan smelter aluminium (Inalum). Setelah rampung, produk alumina tersebut akan didistribusikan melalui Pelabuhan Kijing milik Pelindo.

Bauksit merupakan bahan baku utama produk alumina yang dihasilkan smelter tersebut. Indonesia memiliki cadangan bauksit terbesar keenam di dunia. Bahan baku ini ditambang langsung oleh PT Antam Tbk di wilayah Kalimantan Barat, 30 km dari smelter, dengan menggunakan metode penambangan modern dan ramah lingkungan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours