Presiden IOC soroti nilai-nilai olahraga di tengah perpecahan dunia

Estimated read time 2 min read

PARIS (ANTARA) – Di saat tatanan dunia begitu labil, nilai-nilai solidaritas, kesetaraan, dan martabat kemanusiaan Olimpiade menjadi lebih penting bagi semua pihak.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach saat berpidato pada upacara pembukaan sidang IOC ke-142 pada Senin malam (22 Juli waktu setempat).

“Kita menyaksikan terbentuknya tatanan dunia baru,” kata Bach.

Ia berpendapat bahwa gangguan sejarah seperti fragmentasi ekonomi, pengemis-lingkungan-mu (negara yang mencari bantuan dengan mengorbankan orang lain), dan kepentingan pribadi yang mengabaikan supremasi hukum telah mengganggu hubungan internasional. Multinasionalisme telah ada sejak Perang Dunia II, dan multilateralisme kini berada di ambang kehancuran.

Bach berbicara pada upacara pembukaan sesi IOC ke-142. (Xinhua/Sun Fei)

Sayangnya, dalam tatanan dunia baru ini, ‘kerja sama’ dan ‘kompromi’ dipandang sebagai istilah yang merendahkan,” ujarnya.

“Tren ini sangat meresahkan kami karena disatukan oleh nilai-nilai Olimpiade kami, dan saya siap menghadapi perubahan besar ini,” tambahnya.

Meski menghadapi tantangan sulit, Presiden IOC tetap menjaga sikap positif.

“Kami siap karena kami tidak hanya multilateral tapi juga global. Gerakan Olimpiade adalah gerakan global. Kita semua setara dalam gerakan Olimpiade.”

“Kami memiliki 206 komite Olimpiade nasional (atau regional), yang mempunyai hak yang sama berdasarkan Piagam Olimpiade. Terlebih lagi, kami hidup dalam solidaritas satu sama lain. Solidaritas, nilai-nilai inti ini, mendefinisikan komunitas Olimpiade kami,” kata Bach.

Sidang IOC ke-142 akan diadakan di Paris, Prancis pada tanggal 22-24 Juli dan 10 Agustus.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours