Presiden Iran terpilih bersumpah jaga persahabatan dengan lawan

Estimated read time 2 min read

TEHRAN (ANTARA) – Presiden Iran yang baru terpilih, Masoud Pezeshkian, yang memenangkan pemilihan presiden putaran kedua, menyatakan siap menjangkau lawan-lawannya dengan menyebut mereka “saudara”.

“Saya akan mengulurkan tangan persahabatan kepada mereka semua dan melibatkan semua orang dalam pembangunan negara. Lawan saya adalah saudara-saudara saya,” kata Pezeshkiyan, yang juga mantan menteri kesehatan, seperti dilansir Nour News dan dilansir Sputnik. Sabtu.

Sebelumnya, juru bicara komisi pemilu Iran Mohsen Eslami mengatakan Pezeshkian memperoleh 16.384.403 suara dan memenangkan pemilihan presiden negara itu.

Pezeshkian, dilansir Anadolu, mengalahkan Saeed Jalili dari Partai Konservatif yang tertinggal 13.538.179 suara pada putaran kedua, sehingga menghasilkan jumlah pemilih yang relatif lebih tinggi.

Pemungutan suara dibuka pada pukul 8 pagi waktu setempat di seluruh negeri pada hari Jumat dan pemungutan suara diperpanjang tiga kali sebelum mencapai puncaknya pada tengah malam dengan lebih dari 30 juta orang memberikan suara mereka.

Jumlah pemilih pada pemilu putaran kedua tercatat lebih dari 50 persen dari total penduduk, jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah pemilih pada putaran pertama sebesar 40 persen dan jumlah pemilih pada Pilpres 2021 sebesar 48,8 persen.

Menurut data resmi, sekitar 61 juta warga Iran mempunyai hak untuk memilih dalam pemilu, dan sekitar 10 juta warga Iran tinggal di luar negeri.

Penghitungan suara dimulai segera setelah pemungutan suara ditutup pada tengah malam, dan jumlah suara tahap pertama diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri pada pukul 02:30.

Pada awalnya, Pezeshkian unggul tipis dengan 1,26 juta suara dibandingkan Jalili yang memperoleh 1,24 juta suara. Namun, seiring berjalannya penghitungan, kesenjangan antara kedua kandidat semakin melebar.

Kementerian Dalam Negeri mengumumkan hasil akhir sekitar pukul 06:45, dengan Pezeshkian menerima lebih dari 16,3 juta suara dibandingkan dengan Jalili yang memperoleh 13,5 juta suara, jauh di atas kandidat konservatif.

Pada pemilu 28 Juni, Pezeshkiyan memperoleh 10,4 juta suara dari 24,5 juta suara yang dihitung, dan Jalili menempati posisi kedua dengan 9,4 juta.

Pezeshkian akan menggantikan Presiden Ebrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei bersama tujuh orang lainnya. Pezeshkian sebelumnya menjabat Menteri Kesehatan pada pemerintahan Mohammad Khatami (2001-2005) selain mewakili Tabriz di parlemen sejak 2008.

Seorang ahli jantung, Pezeshkian juga mengepalai Universitas Ilmu Kedokteran Tabriz, salah satu institusi medis terkemuka di Iran utara.

Dua pencalonannya yang gagal sebelumnya untuk menjadi presiden masing-masing terjadi pada tahun 2013 dan 2021.

Sumber: Sputnik, Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours