Presiden Kolombia desak Israel akhiri genosida di Palestina

Estimated read time 2 min read

Kolombia (ANTARA) – Presiden Kolombia Gustavo Petro meminta warga Israel memprotes pemerintahannya dan menuntut penghentian genosida terhadap anak-anak Palestina.

Menyusul protes anti-pemerintah di Israel pada Senin (17 Juni), Sputnik melaporkan pada hari Rabu, Gustavo Petr mengeluarkan kritik baru terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di tengah perang di Gaza.

“Rakyat Israel mulai bereaksi. “150.000 warga Israel berdemonstrasi menuntut pembebasan tahanan internasional Netanyahu,” kata Petro.

Peter menyambut baik demonstrasi di Tel Aviv dan Yerusalem, di mana ribuan warga Israel menyerukan pemilu baru dan gencatan senjata di Jalur Gaza, serta kesepakatan untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh kelompok Palestina Hamas.

Para pengunjuk rasa berkumpul di luar Knesset, parlemen Israel, dan kemudian berbaris menuju rumah pribadi Netanyahu.

Merujuk pada permintaan Ketua Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan untuk surat perintah penangkapan terhadap kepala staf Israel dan kepala pertahanannya Yoav Galant, Petro menilai keduanya bertanggung jawab secara pidana atas kejahatan perang. dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.

“Saat ini, rakyat Israellah yang berada di garis depan dan membutuhkan jawaban demi perdamaian dan kehidupan di dunia… Silakan lakukan apa pun yang Anda harus lakukan untuk menghentikan genosida terhadap anak-anak,” katanya.

Ini bukan pertama kalinya Peter melakukan protes panjang terhadap perang di Gaza. Pada bulan Mei, mereka memutuskan hubungan dagang dengan Israel dan berhenti membeli senjata buatan negara tersebut, yang merupakan salah satu pemasok terbesar untuk militer Kolombia. Seminggu yang lalu dia juga berbicara tentang penghentian ekspor batu bara ke Israel.

Selain itu, Peter menganjurkan agar ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu karena penolakannya menghentikan pemboman di Gaza, meskipun ada permintaan dari Dewan Keamanan PBB.

Sementara itu, tekanan meningkat terhadap Netanyahu, yang membubarkan kabinet perangnya pada hari Senin setelah saingannya Benny Gantz mengundurkan diri karena kurangnya strategi militer.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours