Presiden Kolombia: Saya Bukan Anti-Semit, Israel Mengulang Holocaust Hitler di Gaza

Estimated read time 3 min read

BOGOTA – Presiden Kolombia Gustavo Petro mengecam keras sikap diam media internasional terkait “Holocaust baru” di Gaza yang dilakukan Zionis Israel. Dia menampik komentarnya sebagai anti-Semit.

Menurut Petro, media internasional sudah hampir setahun bungkam mengenai perang Israel di Gaza. Dia telah mengkonfirmasi bahwa pembunuhan terhadap orang-orang terjadi di tanah Palestina yang diduduki.

“Siapa pun yang mencegah pembunuhan ini atau tetap diam menghadapinya telah merusak kondisi kemanusiaan mereka,” tulis Peter di X.

“Sepertinya (Menteri Propaganda Nazi Joseph Goebbels) lah yang memimpin komunikasi di seluruh dunia sehingga puluhan ribu jurnalis bungkam di depan rekan-rekannya yang terbunuh dan 20.000 anak terkoyak bom,” tegasnya.

Dalam prosesnya, Peter juga mengutuk serangan tentara Israel pada Minggu pagi di kantor Al Jazeera di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, di mana tentara Zionis memerintahkan penutupan kantor berita selama 45 hari.

Pernyataan keras Presiden Kolombia ini dikritik oleh Deborah Lipstadt, Utusan Khusus AS untuk Memantau dan Memerangi Anti-Semitisme, dimana duta besar tersebut tidak setuju dengan kecaman Peter atas perang Israel di Jalur Gaza.

“Presiden Gustavo Petro terus berbicara tentang anti-Semitisme. Kami tidak dapat menerimanya. Kami tidak dapat menoleransinya. Kami harus mengutuk narasi berbahaya ini,” tulis Lipstadt dalam pesan yang dipublikasikan akun jejaring sosial Kedutaan Besar AS di Bogota.

Presiden Petro dengan cepat menanggapi kritik Lipstadt dengan mengatakan bahwa “Holocaust baru” sedang terjadi di Gaza.

“Nyonya Dubes, warga Palestina adalah bangsa Semit. Membunuh anak-anak dengan melemparkan bom di Gaza dan tidak melakukan protes adalah tradisi Semit,” tegas Petro.

“Masalah anti-Semitisme saat ini adalah mengulangi pembunuhan Hitler terhadap rakyat dan khususnya terhadap rakyat Palestina,” ujarnya lagi, seperti dilansir dari Anadolu, Selasa (24/9/2024).

Ia membantah keras tuduhan duta besar Amerika tentang anti-Semitisme.

“Saya tidak anti-Semit. Jangan bingung dan bersikap hormat. Saya tidak anti-Semit. Saya percaya pada kebebasan beragama, dan jika saya dilahirkan pada saat itu, saya akan mengabdikan hidup saya dalam perlawanan bersenjata melawan Nazi,” katanya.

“Tetapi saya percaya pada kebebasan yang dihasilkan oleh hukum internasional, kebebasan yang didirikan setelah Hitler dikalahkan oleh Amerika dan Soviet dan seluruh rakyat di dunia: rakyat,” pungkas pemimpin Kolombia itu.

Presiden Petro menandatangani perintah pada 18 Agustus untuk melarang penjualan batu bara ke Israel.

Mereka mengatakan setelah menandatangani pernyataan bahwa larangan tersebut diberlakukan untuk memberikan tekanan pada pemerintah Israel agar mengakhiri perangnya melawan Jalur Gaza yang terkepung.

Pernyataan ini ditulis pada 14 Agustus dan akan mulai berlaku pada minggu berikutnya.

Gustav berbicara tentang larangan tersebut dalam sebuah postingan di akun X-nya, dengan mengatakan: “Batubara Kolombia digunakan untuk membuat bom yang membunuh anak-anak Palestina.”

Beberapa hari kemudian, Presiden Peter meminta seluruh awak kapal untuk berhenti mengangkut batu bara ke Israel.

“Jika semua pelaut di dunia, jika saja seluruh warga negara kita menolak membawa batu bara dari negara mana pun ke Netanyahu,” tulis Petro di akun X-nya, merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours