Presiden sebut penerbitan Keppres IKN tergantung progres pembangunan

Jakarta (Antara) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan terbitnya Keputusan Presiden (CAPERS) tentang pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) bergantung pada kemajuan pembangunan daerah.

Presiden mengatakan, Perpres tersebut bisa dikeluarkan pada pemerintahan saat ini atau pada pemerintahan berikutnya.

“Perintah presiden bisa sebelum Oktober atau setelah Oktober,” kata Presiden dalam keterangan pers usai penyerahan bantuan kemanusiaan ke Papua Nugini dan Afghanistan di Pangkalan Udara Halim Perdankusuma, Jakarta.

Presiden menegaskan, dirinya tidak ingin memaksakan sesuatu jika belum siap. Untuk itu, dia akan meninjau perkembangan pembangunan IKN sebelum menandatangani Perpres.

Kata Presiden, “Kita tidak mau memaksakan sesuatu yang belum ada, jangan dipaksakan, semua orang bisa melihat kemajuan di bidang ini.”

Saat itu, Presiden juga menanggapi rencana pembukaan kantor di IKN pada Juli 2024. Menurutnya, jika di IKN sudah ada fasilitas air dan listrik, maka pihaknya siap membuka kantor di sana.

Kata Presiden, “Airnya sudah siap? Listriknya sudah siap? Ruangnya sudah siap? Kalau sudah siap? Kalau sudah siap, silakan saja.”

Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpress) Heru Budi Hartono mengatakan realisasi pendirian kantor di IKN oleh Presiden Jokowi masih menunggu infrastruktur di kawasan itu siap.

“Kita lihat saja perkembangan infrastruktur yang ada,” kata Heru saat peluncuran logo HUT RI ke-79 di Gedung Nasional, Jakarta, Senin (24/6).

Beberapa infrastruktur yang masih dibangun antara lain penyediaan air bersih dan Bandara IKN yang akan berlokasi di Kabupaten Penayan Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Hailu mengatakan meski pembangunan bandara tersebut dijadwalkan selesai pada Agustus tahun depan, namun masih diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan bandara tersebut mendapat izin beroperasi.

Katanya, “Iya, di sana ada air dan ada bandaranya. Diperkirakan besok Agustus nanti bandaranya selesai dan dari informasi yang saya terima, pasti perlu perbaikan.”